Penulis : Widdy Apriandi (Direktur Eksekutif Lingkar Studi Pembangunan Purwakarta, Saat Ini Sedang Dalam Studi Magister Perencanaan Wilayah & Perdesaan IPB University)
Sebagai sebuah tawaran program untuk publik, bantuan beasiswa pendidikan tinggi yang dieksekusi serius oleh DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Purwakarta layak mendapatkan perhatian (concern) lebih. Pasalnya, modal intelektual bukan perkara sembarang dalam konteks pengembangan wilayah. Sehingga, dalam perspektif tertentu, program tersebut memiliki pijakan urgensitas sebagai “investasi intelektual” (intellectual investment).
Dalam beberapa kali kesempatan diskusi dengan penulis, Ketua DPC PKB Kabupaten Purwakarta, H. Sona Maulida kerap menyinggung soal pentingnya modal intelektual untuk kemajuan daerah. Ia menyadari betul bahwa tanpa modal intelektual yang memadai, akan sulit bagi daerah untuk berkembang. Apalagi, berharap percepatan pembangunan se-segera mungkin. Sulit.
Karena itu, ia menegaskan keberpihakannya terhadap urusan ini. Dibuktikan di lapangan (field), DPC PKB Kabupaten Purwakarta memfasilitasi beasiswa pendidikan Strata-1 (S-1)/Sarjana untuk kaum muda. Hingga saat ini, singgung dia, ratusan kaum muda Purwakarta sudah terfasilitasi beasiswa. Bantuan pendidikan yang diberikan tidak hanya meng-cover kebutuhan Uang Kuliah Tetap (UKT), tetapi juga biaya hidup si mahasiswa selama mengikuti perkuliahan.
“Jumlah itu insya Allah akan terus bertambah. Sebab, kami menyadari bahwa dinamika zaman harus diadaptasi dengan jalan upgrade wawasan melalui jalur pendidikan tinggi,” katanya dalam obrolan santai di salahsatu kedai kopi di Purwakarta, beberapa waktu lalu.
Lebih dari itu, ia pun bertekad membuka peluang bantuan pendidikan pasca-sarjana untuk kaum muda Purwakarta. Terkait hal ini, aspek krusial yang dijadikan pertimbangan adalah kebutuhan ‘suplai’ cendekiawan yang dapat berpikir strategis untuk misi pengembangan wilayah Kabupaten Purwakarta.