Mengarus-Utamakan Perempuan Ciamis Pada Pemilu 2024

Ence Sopyan MAP, Lazismu Ciamis. (foto: istimewa)

Padahal jika melihat potensinya, perempuan mempunyai kecerdasan dalam menggunakan hati dan bisa menjadi kekuatan ampuh jika diaplikasikan ke dalam aktifitas politik. Bahkan perempuan adalah sebuah entitas hidup yang mempunyai hak dan kewajiban untuk diharapkan berjuang keras pada lini politik yang menentukan produk kebijakan. Ruang terbuka luas untuk perempuan berkiprah pada agenda-agenda politik.

Pendidikan & Kesadaran Politik

Baca Juga:  Pengusaha Muda Dadan Tri Yudianto, Bantu Kubah Besar Masjid Al-Ishlah Salopa Tasikmalaya

Perlunya pendidikan politik untuk menanamkan wacana kepublikan dan merangsang orang untuk mempunyai daya kritis terhadap situasi yang terjadi dalam lingkungannya. Hal ini sangat penting, mengingat perlu adanya sebuah hubungan yang tak terpisahkan antara pendidikan dan politik ketika mengedukasi masyarakat. Realitasnya, perempuan-perempuan secara umum khususnya di Ciamis terkadang masih belum mengetahui bahwa mereka mempunyai hak politik dalam segala aspek. Bentuk pendidikan tidak akan terselenggara dengan baik tanpa adanya dukungan dari seluruh elemen, karena perlu adanya aksi kongkrit di lapangan untuk mengenalkan langsung perihal pengetahuan politik.

Baca Juga:  MPR RI Nilai Putusan Penundaan Tahapan Pemilu 2024 Cacat Hukum

Menurut Kuntowijoyo, ada dua bentuk pendidikan yang bisa diaplikasikan ke masyarakat, yakni pendidikan politik secara formal dan informal. Formal bisa dilakukan oleh kelompok kepentingan tertentu misalnya partai politik, organisasi masyarakat, LSM, dan lain-lain. Hal ini berguna untuk menanamkan pendidikan politik yang mengacu pada idelogi kelompok yang bersangkutan.

Baca Juga:  Hari Ini, KPU Purwakarta Mulai Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Tingkat Kabupaten

Sedangkan informal biasanya pendidikan politik secara normatif dan bebas nilai. Kaitannya dengan ini, pemerintah perlu hadir dan berkampanye mengenai kebebasan publik dalam menyampaikan pendapat sehingga peran politik khususnya perempuan terasa dan menjadi asupan nilai tersendiri bagi pembangunan politik.