Menyalurkan Dana Desa yang Produktif

Kasubbag Umum KPPN Bandung 1 Andre Parindrianto. (Foto: Istimewa).

Alokasi APBN untuk dana desa menjadi pos pendapatan bagi keuangan desa dengan mengefektifkan program yang berbasis desa secara merata dan berkeadilan. Alokasi dana desa diharapkan dapat membawa dampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam memperkuat upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata.

Dana desa yang diberikan ke desa-desa membawa hasil positif dalam mensejahterakan masyarakat.Hal ini bisa dilihat dari berbagai capaian desa-desa di berbagai wilayah Indonesia.Keberhasilan dana desa dalam mensejahterakan masyarakat ,mendorong pemerintah pusat terus meningkatkan jumlah alokasi anggaran dana desa.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Beberkan Kunci Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Ada di Desa?

Pendaerahan Penyaluran Dana Desa dari Pusat ke Daerah

Sebagai konsekuensi nyata yang telah dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi mulai tahun 2015 telah dialokasikan dana desa dalam bentuk transfer ke daerah. Hal ini sejalan dengan prinsip otonomi daerah yaitu money follows function dimana urusan dan kewenangan yang dibagikan harus disertai juga dengan pendanaannya.

Baca Juga:  Bawa Kabur Dana Desa, Bendahara Desa Cirende Purwakarta Diringkus Polisi

Untuk penyaluran dana desa tahun 2015 dan tahun 2016 masih dilakukan secara terpusat oleh KPPN Jakarta II , maka mulai tahun 2017 penyaluran dana desa tidak dilakukan lagi secara terpusat tetapi sudah didaerahkan dan dilaksanasanakan oleh KPPN di seluruh Indonesia.

Baca Juga:  Makan Anggaran Dana Desa, Kades di Cirebon Ditangkap Polisi

Perubahan tersebut dimaknai agar tidak lagi terkendala dengan jarak dan ruang waktu,sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017.Penyaluran dana desa tahun 2017 dilaksanakan dalam dua tahap, tahap I 60% paling cepat bulan bulan Maret dan paling lambat bulan Juli dan tahap II 40%.