Pencapaian Pajak Daerah, Prestasi atau Beban bagi Rakyat?

Ilustrasi pendapatan asli daerah
Ilustrasi pendapatan asli daerah. (foto: istimewa)

Pencapaian ini menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam memaksimalkan pendapatan dari masyarakat.

Dalam sistem kapitalistik yang berlaku saat ini, mayoritas pendapatan negara memang berasal dari pajak. Sebagai sumber utama pembiayaan anggaran, capaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemerintah daerah.

Baca Juga:  Pendidikan Diambang Krisis, Marwah Guru Harus Dikembalikan

Namun, realitas menunjukkan bahwa sumber daya alam yang seharusnya menjadi pendapatan negara sering kali dikuasai oleh kelompok tertentu, sementara rakyat terus terbebani oleh pajak.

Lebih ironis lagi, setelah rakyat membayar pajak, dana tersebut kerap disalahgunakan oleh oknum pejabat melalui tindak korupsi.

Baca Juga:  Penegak Hukum, kok Terjerat Hukum?

Alokasi pajak yang tidak tepat sasaran sering kali membuat rakyat tidak merasakan dampak nyata dari pengelolaan anggaran, sementara biaya hidup terus meningkat dan berbagai jenis pajak semakin memberatkan.

Pajak dalam Perspektif Sistem Islam

Baca Juga:  Politik, Partai Politik dan Simbol serta Ideologi Yang Melatarbelakanginya

Berbeda dengan sistem kapitalistik, Islam memiliki pandangan yang berbeda mengenai sumber pendapatan negara. Dalam sistem Islam, pendapatan negara seharusnya berasal dari pengelolaan sumber daya alam seperti tambang, hutan, dan energi yang dikelola untuk kepentingan umum.