Penderitaan Gaza Belum Berakhir, Sampai Kapan Kaum Muslim Berdiam Diri?

Nasri Vera ST
Nasri Vera ST. (foto: istimewa)

Serangan di Gaza bukanlah serangan biasa. Serangan yang terjadi adalah serangan genosida sebagai konsekuensi buah sistem kapitalisme. Sementara pemimpin Islam lebih sibuk dengan urusan politik sekular, bahkan menjadi antek musuh Islam sebagai pilihan mereka. Sikap ini cerminan rusaknya kepimpinan dunia Islam. Krisis Gaza merupakan pertarungan antar ideologi kapitalisme yang rusak dengan ideologi sahih yaitu Islam.

Islam memandang penduduk Palestina adalah saudara yang terikat dalam satu ikatan akidah dan keimanan. Menyikapi permasalahan Palestina ini dengan menurunkan bantuan strategis yaitu pengiriman pasukan militer menjadi solusi praktis. Membuka perbatasan sehingga arus bantuan logistik bisa dengan mudah disalurkan kepada warga Palestina.

Baca Juga:  Nakes Jadi Prioritas Utama Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat

Dalam menghadapi Israel, Islam memiliki kebijakan politik luar negeri berupa dakwah dan jihad. Serangan Israel merupakan perbuatan halal untuk diperangi karena telah menumpahkan darah kaum Muslim. Hal ini hanya bisa diperoleh ketika Islam diterapkan secara kafah di bawah naungan Khilafah Islamiyah. Khilafah akan mengeluarkan kebijakan untuk jihad. Khilafah akan menjadi perisai bagi kaum muslim.

Sebagaimana tercantum dalam sabda Rasullullah Saw, “Sesungguhnya al-imam (Khalifah) itu junnah (perisai) yang akan berperang mendukungnya dan berlindung dari musuh dengan kekuasaan-nya”. (HR Muttafaqun’alaih)

Baca Juga:  Profesi Pers dan KPK, Ujung Tombak Pemberantasan Kejahatan Korupsi

Keberadaan seorang Khalifah adalah junnah yang mengandung arti pujian atas keberadaan Imam (Khalifah) dan bermakna adanya tuntutan dan konsekuensi terhadap tegaknya hukum syariat. Maka tuntutan atas keberadaan Khalifah tersebut bersifat tegas.

Tegaknya Khilafah harus menjadi kesadaran umat dan opini umum di tengah-tengah umat. Namun penegakan khilafah membutuhkan keikhlasan, kesungguhan dan air mata pejuangnya. Sesungguhnya kekuatan pemikiran Islam dengan thariqah-nya cukup untuk mendirikan Daulah Islam dan mewujudkan kehidupan yang islami.

Baca Juga:  Indonesia Benar-Benar Merdeka, Jika Bebas dari Kejahatan Korupsi

Keberadaan kelompok dakwah ideologis sangat dibutuhkan dalam memperjuangkan Daulah Khilafah Islamiyah dengan Thariqah yang telah dicontohkan Rasulullah. Sehingga Khilafah akan berperan sebagai pelindung bagi umat manusia seluruh dunia, memberikan rasa aman dan harapan bagi umat manusia selama mereka berpegang teguh pada syariat Islam. Wallahualam bissawab. (*)

Oleh: Nasri Vera ST

*) Aktivis Dakwah Islam Sumatera Utara

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News