Pilkada Kota Bandung 2024: Sudah Saatnya Pemuda Jadi Bagian dari Perubahan dan Dakwah

Fajar Shiddiq Permana
Wakil Ketua Pemuda Persis Kota Bandung Moh. Fajar Shiddiq Permana.S.Kom.i.,M.I.kom. (Foto: Istimewa).

2. Menjaga Kesucian Masa Tenang: Menolak Politik Uang

Rasulullah SAW bersabda:

“Allah melaknat orang yang memberi suap dan penerima suap dalam perkara hukum.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dinilai sahih oleh Al-Albani).

Masa tenang harus dijaga dari segala bentuk pelanggaran, seperti politik uang, kampanye terselubung, atau penyebaran hoaks. Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menolak segala bentuk kecurangan yang merusak esensi demokrasi.

Baca Juga:  KPU Kota Bandung Optimis Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Capai 90 Persen

Pemilih pemula harus menjadi garda terdepan dalam menolak politik uang dan memilih berdasarkan nilai-nilai keadilan dan kebenaran yang telah diajarkan oleh Islam. Dengan menjaga kejujuran dalam memilih, kita turut berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang bermartabat dan berkeadilan.

3. Pemuda sebagai Pilar Dakwah dan Perubahan

Baca Juga:  Ridwan Kamil Komitmen Lahirkan Generasi Qur'ani, Ini Tujuannya

Rasulullah SAW bersabda:

“Tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya… (di antaranya) seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pemuda memiliki peran yang sangat strategis dalam masyarakat. Sebagai pemilih pemula, mereka adalah generasi yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa ini, termasuk dalam hal politik.

Baca Juga:  Cinta Lingkungan ala Milenial Tunisia

Masa tenang ini adalah waktu yang tepat bagi pemuda untuk merenung dan memastikan pilihan mereka tidak hanya berdasarkan tren atau tekanan, tetapi didasarkan pada ilmu dan niat yang lurus. Pilkada ini bukan sekadar ajang politik, tetapi juga bentuk dakwah praktis-mewujudkan Kota Bandung yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera, sesuai dengan nilai-nilai Islam.