2. Menjaga Kesucian Masa Tenang: Menolak Politik Uang
Rasulullah SAW bersabda:
“Allah melaknat orang yang memberi suap dan penerima suap dalam perkara hukum.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dinilai sahih oleh Al-Albani).
Masa tenang harus dijaga dari segala bentuk pelanggaran, seperti politik uang, kampanye terselubung, atau penyebaran hoaks. Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menolak segala bentuk kecurangan yang merusak esensi demokrasi.
Pemilih pemula harus menjadi garda terdepan dalam menolak politik uang dan memilih berdasarkan nilai-nilai keadilan dan kebenaran yang telah diajarkan oleh Islam. Dengan menjaga kejujuran dalam memilih, kita turut berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang bermartabat dan berkeadilan.
3. Pemuda sebagai Pilar Dakwah dan Perubahan
Rasulullah SAW bersabda:
“Tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya… (di antaranya) seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pemuda memiliki peran yang sangat strategis dalam masyarakat. Sebagai pemilih pemula, mereka adalah generasi yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa ini, termasuk dalam hal politik.
Masa tenang ini adalah waktu yang tepat bagi pemuda untuk merenung dan memastikan pilihan mereka tidak hanya berdasarkan tren atau tekanan, tetapi didasarkan pada ilmu dan niat yang lurus. Pilkada ini bukan sekadar ajang politik, tetapi juga bentuk dakwah praktis-mewujudkan Kota Bandung yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera, sesuai dengan nilai-nilai Islam.