Kubu pemenang tampak jumawa, sementara kubu yang kalah sibuk mencari kambing hitam, termasuk menyalahkan penyelenggara pemilu. Apakah hanya sebatas ini kualitas demokrasi di Kabupaten Subang? Sungguh ironis!
Sulit untuk mengatakan bahwa para elite politik Subang mampu tampil sebagai kesatria yang siap menerima hasil dari sebuah kontestasi.
Alih-alih menunjukkan sikap dewasa, mereka justru mempertontonkan intrik dan gimmick klise atas ketidakpuasan karena gagal meraih kekuasaan. Sikap ini, pada akhirnya, menggerus nilai-nilai demokrasi.
Pernyataan penulis dan kolumnis politik Amerika Serikat, Cal Thomas, dalam bukunya America’s Expiration Date: The Fall of Empires, Superpowers, and The United States, tampaknya relevan: “Kebenaran jarang menjadi tujuan utama para politisi, tetapi pemilu dan kekuasaanlah yang menjadi tujuan utama mereka.”