Aturan dalam demokrasi kapitalisme lebih condong menguntungkan kepentingan pribadi, kelompok dan negara asing para elite politik.
Hal ini terefleksi dari masih banyaknya rakyat yang berada di bawah garis kemiskinan, meningkatnya jumlah pengangguran, semakin tingginya kriminalitas, biaya pendidikan serta kesehatan yang mahal, dominasi elite politik serta dominasi objek vital dan SDA oleh swasta lokal, asing dan aseng.
Berbeda dengan Islam, Islam meletakan kedaulatan pada Allah swt. Dasar melakukan suatu tindakan dan kebijakan adalah aturan dari Sang Pencipta, Allah swt, melalui Al-Quran dan As-Sunnah. Visi ideologis inilah yang kemudian menjadi kepemimpinan berpikir (qiyadah fikriyah).
Baik pemimpin ataupun pejabat dalam Islam dipilih berdasarkan integritas (syakhsiyah Islam) dan kapabilitasnya, serta jauh dari konflik kepentingan.