Penulis : Dr. Agus Suparman, MM (Tokoh Masyarakat Kabupaten Kuningan)
SIAPA yang tak kenal dengan sosok Komisaris Jenderal Polisi Drs. Firli Bahuri, M.Si. ia adalah seorang Purnawirawan Polri yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia periode 2019–2023.
Dalam torehan karir hidupnya, Firli pernah tercatat pernah menjabat sejumlah jabatan penting. Ia pernah menjabat ajudan Wakil Presiden (Wapres) RI Boediono, kemudian menjabat Wakil Kepala Kepolisian Daerah Banten, Kepala Kepolisian Daerah Banten, Karodalops Sops Polri, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Deputi Penindakan KPK dan terakhir sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Selatan.
Bahkan nama Firli Bahuri kini mencuat dan sosoknya digadang-gadang untuk bursa Calon Presiden (Capres) 2024 menuai banyak respon positif banyak tokoh. Tak terkecuali, bagi tokoh Kabupaten Kuningan, Dr. H Agus Suparman, MM.
Kedekatan Agus Suparman yang merupakan jebolan Program Pendidikan Reguler Angkatan 44 Tahun 2010 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI tersebut dengan Firli Bahuri diakuinya sudah terjalin sejak 18 tahun silam.
Dituturkannya, kedekatan dirinya dengan Eks Kasatreskrim Polda Metrojaya itu berawal saat dirinya hidup bertetangga dan saat itu dirinya menjadi Ketua RT di lingkungan Firli Bahuri bermukim.
“Saya secara pribadi, sudah sangat mengenal Pak Firli Bahuri sekitar 18 tahun lalu. Pak Firli membeli rumah di Komplek Galaxi Kota Bekasi. Kebetulan, saat itu saya ketua RT di komplek tersebut,” tutur Dr H Agus Suparman MM, Senin 21 Februari 2022.
Diceritakan Agus, bermula dirinya mendapat telepon dari seniornya Komjenpol M Nurdin yang saat itu memberitahukan bahwa Firli membeli rumah dekat rumahnya. Dari awal perjumpaan pun sudah sangat terlihat Firli sosok yang begitu humble, bersahaja, sederhana, tidak sombong. Firli langsung akrab dengan semua warga di komplek. Istilah kata cepat membaur, bergaul.
“Ketika itu, Firli masih berpangkat kompol. Baru pindah dari Polda Lampung, promosi ke Polda Metrojaya sebagai Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dengan jabatan Kasatreskrim Polda Metro Jaya. Saya pikir perjalanan karir Firli termasuk moncer,” serunya.
Persahabatan dan persaudaraan bersamanya tetap terjalin baik, meski pun Firli harus berkali-kali pindah tugas dan melanglang buana karena tuntutan kedinasan.
“Sejak dulu saya awal mengenal, sampai sekarang tidak ada perubahan. Baik karakter dan penampilan. Tetap sederhana,” ungkap Owner Diva Convention Hall Kuningan itu
Padahal, jabatan kapolres dan kapolda sudah dilalui Firli. Bahkan pernah diberikan amanah oleh Institusi Kepolisian sebagai Ajudan Wakil Presiden RI, Prof Dr Budiono. Tentu bukan hal mudah untuk menjadi seorang Ajudan Wakil Presiden RI. Karena posisi tersebut, harus melalui seleksi cukup berat.
Pada tahun 1983, Firli juga pernah berdinas di Jawa Barat, tepat di Polres Cibabat dengan pangkat Sersan Dua. Setelah 3 tahun gagal masuk AKABRI, akhirnya masuk Bintara Tahun 1983 dan berdinas di Jawa Barat. Tiga tahun sejak 1984-1986, Firli kembali mengikuti seleksi AKABRI, tapi lagi-lagi gagal. Sampai 6 kali seleksi, selalu gagal.
Bisa dibayangkan, betapa gigih daya juang Firli Bahuri. Semangatnya luar biasa. Pantang menyerah menjalani seleksi AKABRI, meskipun harus gagal 6 kali. “Sampai saya berpikir, ini institusi yang salah atau personal Pak Firli yang nasibnya kurang baik,” seloroh Agus, yang juga Direktur Utama PT Diva Intan Putri Pratama itu
Terbukti, walau gagal 6 kali seleksi masuk AKABRI, ternyata Firli mampu meraih Bintang 3. Disinilah, Ia juga melihat kedisiplinan dan ketaqwaan sosok Firli. Ia masih ingat, ketika Firli pindah menempati rumah seluas 304 meter, di Komplek Galaxi Kota Bekasi.
“Hal pertama ditanyakan Pak Firli kepada saya, adalah dimana pondok pesantren terdekat. Kebetulan, memang ada Ponpes Yayasan Al-Fath Pimpinan Dr Taufik Ismail MA,” aku DR Agus
Firli Bahuri, pun betul berkunjung ke ponpes tersebut. Kemudian Firli meminta agar para santri bisa melaksanakan Khataman Al-Quran setiap minggu 2 kali di rumah. “Alhamdulillah, Khataman Al-Quran terus berjalan di kediaman Pak Firli sampai sekarang. Yang patut diapresiasi lagi, ketika Pak Firli berulang tahun, selalu minta dirayakan bersama para santri. Perayaan, juga sederhana dan khidmat,” ungkap dia
Sampai akhirnya Tahun 1987, Firli Bahuri berhasil diterima masuk AKABRI hingga lulus Tahun 1990. Agus secara pribadi, tentu sangat bersyukur bisa bersahabat dengan Ketua KPK RI ini. Mulai kedislipinan,wawasan dan pola pikir yang jauh maju kedepan untuk kemajuan pembangunan bangsa.
Hal terkecil terjadi, manakala ada teman yang datang kepada beliau meminta saran, masukan dan bantuan terkait dengan urusan pribadinya yang mungkin menyangkut masalah kedinasan, pekerjaan dan juga usaha yang tak jarang mendapat titik temu dan juga solusi dari hasil saran masukan dan bantuan beliau. Bahkan ada juga teman itu, yang merasa terbantu oleh saran saran masukan beliau dan kemudian memberikan ucapan terima kasih kepada Firli berupa barang, hadiah dan sejenisnya. Dengan sangat santun semua hal itu dikembalikan kepada yang bersangkutan.
“Kalau diterima berarti, itu artinya menyogok,” ulas Agus, menirukan jawaban Firli.
Ia akan selalu ingat pesan Firli, bahwa pertemanan abadi adalah tanpa sogok menyogok. Inilah contoh kecil sikap mulia Firli. Mulai kehidupan sederhana, selalu bersyukur kepada Allah SWT. Semua dijaga Firli sampai sekarang. Karena semuanya juga akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Mulai pergaulan dengan teman-temannya, selalu terlihat keakraban luar biasa.
“Saya pikir tadinya, kalau sudah jadi ketua KPK tidak akan bergaul dan membatasi diri dengan lingkungan dan sahabatnya. Pak Firli punya prinsip berteman jangan melihat saya sebagai ketua KPK. Tapi lihatlah secara peribadi,,karena Pak Firli pernah menyampaikan teman yang abadi adalah teman yang saling bisa menjaga kebaikan. Mari kita selalu tanamkan kebaikan dengan siapapun,” papar Agus, menirukan kembali ungkapan Firli
Firli Bahuri di setiap acara dari mimbar ke mimbar selalu, menurut Agus, juga kerap mengajak supaya pejabat tidak korupsi. Kepada gubernur, bupati/walikota, pejabat lain juga kerap mengingatkan bahwa mereka adalah pemenang, orang terpilih. Perjuangannya tidak mudah, sangat sulit.
Karenanya, jangan menyerah menghadapi godaan yang mengajak mereka melakukan korupsi. Lawan mereka, katakan kepada mereka, jadi mulai hari ini kita ikrarkan tidak korupsi.
“Itulah sedikit gambaran Pak Firli Bahuri dimata saya. Kalau sudah berpidato sangat menarik, membuat para pendengar begitu antusias dan bersemangat,” kata Agus
Agus bahkan mengaku beberapa kali menyaksikan Firli menjadi Narasumber. Materinya sangat tajam dan mengena dengan topik yang berlainan. Untuk itu, Ia turut mengajak kepada masyarakat Indonesia, mari membantu KPK dalam upaya pemberantasan korupsi di tanah air tercinta. Karena tidak mungkin KPK hanya bekerja sendirian.
“KPK akan terus sukses memberantas korupsi di Indonesia, jika ada andil seluruh lapisan masyarakat dengan melaporkan dan menyampaikan kepada KPK jika melihat dan mendengar ada orang-orang yang akan korupsi,” tandas Agus, yang juga sosok pituin Kelurahan Kuningan itu. (**)