Urgensikah Kasus Harun Masiku? Kriminalisasi Politik, Ataukah Hanya Politisasi Kelas Dinosaurus?

Rajo Galan
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pasundan Rajo Galan. (Foto: Istimewa).

Kalau kita melihat banyak sekali kasus Harun-Harun masiku di sekeliling kita.

Contoh di dunia pekerjaaan untuk masuk ke suatu perusahaan itu harus melakukan suap untuk mempelancar dan mempermudah.

Selanjutnya mirisnya dalam dunia pendidikan untuk bisa masuk sekolah/kampus ternama dan favorit ada praktek sogok-menyogok atau suap menyuap.

Baca Juga:  PKM Dosen Polban: Berdayakan Ekonomi Pesantren Melalui Program Produksi dan Manajemen Pengolahan Pasca Panen Terpadu

Dan masih banyak sekali kasus suap di sekitar lingkungan kita. Bahkan yang paling terkecil kita membuat KTP saja itu ada praktek sogok menyogok dan suap menyuap karna kalau tidak pasti ada alasan “habis bllangkonya” .

Baca Juga:  Penegak Hukum, kok Terjerat Hukum?

Kami tidak sepakat dengan praktek suap menyuap atau sogok menyogok tetapi yang kami tidak suka itu ada langkah-langkah praktek politisasi dan kriminalisasi dalam suatu kasus.

Menurut kami masih banyak hal yang sangat urgensi yang harus kita kritisi bersama dan kita kawal dan lawan bersama.

Baca Juga:  Dewas KPK Terus Pantau Pencarian Harun Masiku, Begini Katanya

Kasus-kasus di institusi Polri ada kasus yang sangat besar, seperti misalnya oknum polisi yang menjadi backing bandar narkoba yang jelas merugikan negara dan anak bangsa.