Wajah Buruk Hukum dalam Kasus Koruptor Timah

Ilustrasi kasus Harvey Moeis
Ilustrasi kasus Harvey Moeis. (foto: istimewa)

Ketimpangan ini membuat mimpi Indonesia bebas korupsi terasa sulit diwujudkan. Bukan memberikan efek jera, sistem hukum yang ada justru menjadikan Indonesia seolah surga bagi para koruptor.

Dengan jumlah uang yang besar yang digelapkan koruptor, hukuman ringan justru menjadi angin segar bagi pelaku lain untuk melakukan hal serupa.

Baca Juga:  LKPJ Bupati Purwakarta : PR Besar Bernama "Kemiskinan"

Demokrasi yang sarat kepentingan elite memperburuk situasi, sementara pemerintah terkesan abai. Jika dibiarkan, kepercayaan rakyat terhadap hukum semakin tergerus.

Kapitalisme Sekuler dan Kecurangan

Baca Juga:  Heboh Soal Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Dedi Mulyadi; Saya Ingatkan 3 Tahun Lalu

Kapitalisme sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan menciptakan individu yang hanya mengejar kepentingan duniawi. Standar halal dan haram dikesampingkan, sehingga kecurangan dianggap hal yang wajar. Sistem ini memungkinkan pihak-pihak berkepentingan untuk saling menguntungkan, sekaligus menutup mata terhadap korupsi.

Baca Juga:  34 Narapidana Terorisme Lakukan Ikrar Setia Pada NKRI di Lapas Gunung Sindur