Jepang Kaji Persetujuan Pil Shionogi Jadi Obat Oral Covid-19

Pembuat farmasi Jepang memulai uji klinis pil pengobatan Covid-19 pada bulan September 2021. (Foto: Shionogi)

Obat Shionogi dikembangkan untuk kasus virus corona ringan hingga sedang, terlepas dari apakah pasien berisiko dirawat di rumah sakit. Obat ini dipercaya dapat mencegah virus berkembang biak di dalam tubuh.

Pada Senin (7/2/2022), Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan ingin mempercepat program vaksinasi dosis penguat Covid-19 Jepang menjadi 1 juta dosis sehari pada akhir bulan, sekitar dua kali lipat dari kecepatan saat ini.

Baca Juga:  Parah! Oknum Anggota DPR RI Nonton Video Porno saat Bahas Vaksin, Netizen: Share Link Pak

Kishida mengatakan pada pertemuan komite anggaran parlemen yang disiarkan televisi bahwa dia telah menginstruksikan para menteri untuk bekerja dengan pemerintah daerah untuk mempercepat inokulasi sebanyak mungkin.

Baca Juga:  Jelang Mudik Lebaran, Cakupan Vaksin di Jabar Hampir 100 Persen

Infeksi nasional melampaui 100.000 pada hari Sabtu untuk pertama kalinya. Sebagian besar wilayah sekarang berada di bawah langkah-langkah pengendalian infeksi untuk mencoba mengumpulkan penyebaran varian virus corona Omicron. Kasus infeksi telah meledak di antara populasi, tempat kurang dari 5 persen telah menerima dosis vaksin.

Baca Juga:  Aman, Vaksin Tidak Akan Membatalkan Puasa

Pada Minggu, surat kabar Asahi melaporkan Tokyo dan 12 prefektur lainnya sedang dalam diskusi akhir untuk memperpanjang pembatasan virus selama sekitar tiga minggu.***