“Di landscape yang baru, jurnalisme tetap is the king, tapi harus lebih mendengar banyak pihak. Harus berbagi ruang dengan banyak pihak, karena begitu banyak pihak yang menentukan sampai ke tangan publik. Bahkan setelah sampai ke tangan pembaca pun, kita masih juga harus berbagi. Inilah ekosistem bisnis media siber yang kita alami saat ini. Kita yang bikin kontennya, tapi akan selalu ada perubahan di luar sana yang akan menggiring news room kita juga harus berubah,” kata Wens mengawali pelatihan.
Selain Wenseslaus Manggut, AMSI juga menyiapkan para trainer sesuai keahlian masing-masing. Mereka adalah Amrie Hakim (Chief of Media & Engagement Officer Hukumonline), Dwi Eko Lokononto (Pemimpin Umum Beritajatim.com), Wahyu Dhyatmika, (CEO Tempo Digital), Suwarjono (Pemimpin Redaksi Suara.com), Citra Dyah Prastuti (Pemimpin Redaksi KBR.id), Maryadi (Direktur Katadata Media Network), dan Heru Tjatur (Chief of Technology Officer Buddyku-MNC).
Setelah pelatihan daring usai, AMSI akan memilih 10 tim media untuk mendapatkan pendampingan (mentorship) penguatan media dan beasiswa senilai masing-masing Rp. 15 juta. Pendampingan ini akan dibantu oleh praktisi media online yang telah berhasil mengembangkan medianya, dengan periode pelaksanaan selama tiga bulan sebagai pendalaman materi dan praktik pengembangan media sesuai kebutuhan media lokal.
Bersamaan dengan mentoring 10 media di kelas intermediate nanti, AMSI juga akan memberikan pendampingan kepada 5 media yang lolos program pelatihan kelas advance pada 2022 lalu. Pendampingan tingkat lanjut ini akan melibatkan Tim Newsgain, salah satu organisasi nirlaba yang selama ini mempunyai pengalaman memberikan pendampingan dari aspek bisnis dan manajemen pada media online di berbagai negara. (Red)