JABAR NEWS | BANDUNG – Tanggal 7 November yang akan selalu ada dalam ingatan pria asal Gianyar, Bali ini. Ya, I Made Wirawan, seorang penjaga gawang Persib. Ia merupakan satu dari beberapa pahlawan kemenangan PERSIB atas Persipura Jayapura pada partai Final Liga Indonesia tahun 2014 lalu di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang.
Saat itu, Maung Bandung berhasil merengkuh gelar juara Liga Indonesia untuk kedua kalinya usai menundukkan Persipura 5-3 melalui drama adu tendangan penalti.
Made keluar sebagai pahlawan saat berhasil menggagalkan tendangan keempat Persipura yang dieksekusi Nelson Alom. Sebagian Bobotoh mungkin masih ingat dengan hal yang dilakukan Made sesaat sebelum Alom mengambil tendangan. Kiper bernomor 78 ini membelakangi gawang, lalu memegang jaring sembari memejamkan matanya.
“Jujur saat itu saya cukup bingung juga karena sudah tiga penendang belum ada yang dapat. Saya coba menenangkan diri, fokus dan mengulur waktu juga,” ungkap Made terkait memori tahun 2014 itu, dilansir dari persib.co.id, Selasa (07/11/2017).
Selain itu, Made pun masih teringat dalam perbincangan bersama mantan rekan satu tim, Ferdinand Alfred Sinaga sebelum pertandingan Final digelar. Dalam obrolan Made dan Ferdinand, saat itu, mereka berbicara tentang cara untuk memberikan yang terbaik bagi Bobotoh.
Sebelum final jujur Ia mengaku tidak ada beban sedikitpun. Ia bersama tim sudah lepas beban karena manajer (H. Umuh Muchtar) mengatakan target masuk final sudah terpenuhi.
“Tapi, waktu itu, yang ada dalam pikiran saya hanya bagaimana caranya bisa membayar perjuangan Bobotoh. Kita tahu mereka jauh dari Bandung pakai bus, ada juga cerita sampai jual barang kesayangan. Cuma itu yang ada di dalam pikiran saya,” beber kiper yang kini berusia 36 tahun itu. (*)
Jabar News | Berita Jawa Barat