Ada 306 Rumah Terdampak Banjir di Sukabumi, 10 Jembatan Rusak

JABARNEWS | SUKABUMI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi masih melakukan penanganan darurat dilokasi terdampak banjir bandang Selasa (22/09/2020), yang melanda tiga kecamatan di Wilayah tersebut.

Diberitakan sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Citarik-Cipeuncit pada hari Senin (21/9), pukul 17.00 WIB, memicu banjir bandang di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat wilayah yang terdampak di Kabupaten Sukabumi ini yaitu di Kecamatan Cicurug, Parungkuda, dan Cidahu.

Lima desa yang terdampak di Kecamatan Cicurug, antara lain Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Mekarsari (Kampung Lio dan Nyangkowek), dan Desa Bangbayang (Perum Setia Budi), Kelurahan Cicurug (Kampung Aspol).

Baca Juga:  Ini Ramalan Zodiak 21 Agustus 2020

Sedangkan desa terdampak di Kecamatan Parung Kuda berada di Desa Langensari (Kampung Bojong Astana) dan Desa Kompa (Kampung Bantar).

Tim Reaksi Cepat BPBD setempat mengidentifikasi tiga orang di Kecamatan Cicurug hanyut terbawa arus banjir bandang. Ketiganya masih dalam pencarian petugas di lapangan.

Sementara ini, BPBD mencatat 20 orang mengalami luka-luka, sedangkan 210 keluarga mengungsi dari Kecamatan Cicurug. Hingga semalam pukul 22.00 WIB, petugas masih terus melakukan pendataan di tiga kecamatan terdampak.

Baca Juga:  Tiga Bulan Tak Turun Hujan, Warga Selatan Tasikmalaya Kesulitan Air Bersih

Data sementara BPBD Sukabumi mengidentifikasi kerugian di tiga kecamatan ini, antara lain rumah rusak berat 6 unit, rusak sedang 3. Sedangkan rumah terdampak 306 unit.

Sarana publik yang terdampak antara lain jembatan rusak berat 10 unit dan musala terendam 1 unit.

Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah FKSD Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan pihaknya telah menemukan satu korban yang terbawa arus banjir bandang.

“Informasi dari warga telah menemukan jasad berjenis kelamin pria dengan kondisi tertelungkup di bawah puing-puing pepohonan dan rumah yang terbawa arus banjir bandang,” kata Okih Fajri di Sukabumi, Selasa.

Baca Juga:  Soal RUU HIP, Ini Tanggapan Tegas PBNU

Menurutnya, jasad seorang pria itu belum dikenali dan masih menunggu pihak keluarga yang melaporkan. Jasad korban ditemukan di Sungai Luewilieur, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi atau sekitar 20 km dari tempat kejadian musibah.

Saat ditemukan kondisi korban masih segar dan diperkirakan belum lama meninggalnya atau kurang dari satu hari. Jenazah sudah dievakuasi ke RSUD Sekarwangi dan menunggu pihak keluarga yang mengenalinya. (Red)