JABARNEWS | PURWAKARTA – AIDS Healthcare Foundation (AHF) adalah organisasi yang bergerak di bidang penanggulangan HIV/AIDS. Hadirnya AHF di Indonesia memiliki beberapa program prioritas yang tentunya membantu pemerintah Indonesia.
Selain melakukan pengendalian penyebaran HIV/AIDS, program-program AHF diantaranya melakukan peningkatan akses layanan HIV/AIDS seperti tes HIV dan pengobatannya oleh kelompok-kelompok masyarakat. Selain itu, juga akan memprioritaskan penyediaan layanan HIV/AIDS yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat luas.
Sepertinya halnya di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, AHF melalui AHF Indoensia selain bekerjasama dengan Pemerintah Kaabupaten (Pemkab) Purwakarta, juga menggandeng instansi terkait serta Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan Yayasan yang peduli penanggulangan HIV/AIDS.
“AHF sudah menjalin kerjasama yang cukup baik dengan Pemkab Purwakarta, instansi terkait, RSUD Bayu Asih serta Yayasan Resik di Purwakarta terkait program pengendalian HIV/AIDS,” kata Deputy Asia Bureau Chief-AHF, Mr. Yugang Bao, Ph.d saat diskusi dengan awak media, di Purwakarta, Selasa (23/01/2018).
Dalam kunjungannya ke Purwakarta, pada pagi harinya Mr. Bao bertemu dengan Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara. Dalam pertemuan tersebut ia menilai Pemkab Purwakarta juga sangat serius melakukan pengendalian penyebaran HIV/AIDS di Purwakarta.
Salah satunya Pemkab Purwkarta juga sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang HIV/AIDS, dan tadi pihak AHF juga mendorong pihak Pemkab Purwakarta untuk membuat rencana strategis (Rensra) dalam pengendalian HIV/AIDS.
“Kita berkomitmen, akan terus memberikan dukungan sesuai porsi yang ada, dengan catatan Pemkab Purwakarta juga berkomitmen terus memberikan peningkatan layanan kesehatan bagi warga yang terinveksi HIV/AIDS atau biasa disebut dengan orang dengan HIV/AIDS (Odha),” ujarnya.
Saat berkunjung ke layanan kesehatan bagi Odha di RSUD Bayu Asih, Mr. Bao menilai layanan yang diterapkan sudah cukup baik, namun memang ada berapa hal yang harus lebih ditingkatkan lagi, diantaranta jumlah tenaga medis khusus pelayanan bagi Odha dan ruangan rawat yang masih sangat terbatas.
“Semoga kekurangan yang ada bisa kita lengkapi bersama dengan Pemkab Purwakarta. Hal tersebut semata untuk memberikan pelayanan secara menyeluruh, sehingga tidak ada Odha yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan nantinya,” ungkap Mr. Bao.
Sebagai penutup, Mr. Bao mengakui guna menekan angka penyebaran HIV/AIDS memang tidak gampang, tetapi pihaknya yakin hal tersebut bisa terwujud jika semua pihak ikut berperan dan melakukan tes HIV/AIDS sejak dini.
Laporan: Muhammad Rizal