“Untuk jangka menengah dan panjang, akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti seperti KBLBB, bahan bakar gas (BBG), bioethanol, bioCNG, dan lainnya,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam keterangannya.
Sebagai informasi, pertalite dan solar tidak mengalami kenaikan harga karena mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Padahal, BBM lainnya yang nonsubsidi telah mengalami kenaikan harga sejak 1 April 2022 untuk merespons tingginya harga minyak dunia.
Harga Pertalite saat ini masih Rp 7.650 per liter. Sedangkan Solar masih dijual dengan harga Rp Rp 5.150 per liter.
Sementara itu harga dasar listrik dari PLN juga direncanakan akan naik. Hal itu dipicu adanya kenaikan harga bahan bakar fosil, baik minyak bumi maupun batu bara.