Alun-alun Kota Bandung dan Kawasan Ini Diresmikan Minggu Depan, Berapa Anggarannya?

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung menyelesaikan program revitalisasi kawasan Alun-alun Kota Bandung beserta sejumlah kawasan lain.

Pemerintah Kota Bandung pun berencana untuk meresmikan kawasan Alun-alun Kota Bandung yang baru pada Rabu 8 Desember 2021 mendatang.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, revitalisasi tidak hanya dilakukan kawasan Alun-alun, tetapi juga kawasan Viaduct, Babakan Siliwangi, dan Patung Sepak Bola di Jalan Tamblong.

Baca Juga: Aneh! Pelantikan Ratusan Pejabat Pemkab Tasikmalaya, Wakil Bupati Malah Tidak Tahu

Menurut Ema Sumarna, seluruh kawasan tersebut merupakan satu kesatuan dalam program revitalisasi. Selain itu, kawasan Dago Cikapayang juga termasuk dalam program revitalisasi.

“Meskipun temanya lebih ke Kawasan Alun-Alun, termasuk pemasangan lampu di Jalan Soekarno yang terlihat bagus saat malam hari,” kata Ema Sumarna, Senin 6 Desember 2021.

Menurut Ema Sumarna, tujuan revitalisasi di sejumlah kawasan tersebut adalah untuk menjadikan Kota Bandung lebih indah dan lebih nyaman.

Baca Juga:  Ini Imbauan Polri untuk Korban Ujaran Kebencian Di Medsos

Baca Juga: Restoran dan Kafe di Kota Bandung Nekat Gelar Acara Tahun Baru, Sekda: Pasti Ada Sanksi

“Orang-orang semakin bangga dengan kota ini, orang semakin berkeinginan kuat untuk hadir di sini. Kalau mereka sudah hadir, aktivitas ekonomi akan kembali bangkit,” ucapnya.

Ema Sumarna menyebutkan, ada sejumlah fasilitas baru di kawasan Alun-alun Kota Bandung. Jalan Dalem Kaum juga semakin asri dan indah sehingga warga nyaman berjalan di sana.

“Nanti pohonnya mudah-mudahan dalam waktu secepatnya lebih rindang termasuk juga di jalan Kepatihan. Taman Laskar Wanita dengan patung Pelajar Pejuang yang ada di Viaduct itu yang juga bagian yang direvitalisasi,” ucapnya.

Baca Juga: Sujiwo Tejo: Menteri-menteri Monggo Silakan ke Semeru, Kecuali yang Satu Ini

Dana revitalisasi kawasan Alun-Alun Kota Bandung merupakan campuran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan sumbangan pihak ketiga. Namun, Ema Sumarna tak menjelaskan secara detail.

Baca Juga:  Ada 3 Tanggal Merah dalam 5 Hari, Kepolisian Antisipasi Kepadatan Lembang

“Seperti Patung Pelajar Pejuang itu sumbangan pihak ketiga. Tapi Laskar Wanita itu APBD yang ada di DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) DPKP3 (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan Kota Bandung),” katanya.

“Ada juga gabungan dari dana APBD DPU (Dinas Pekerjaan Umum), Dishub (Dinas Perhubungan), dana DPKP3. Ada sumbangan juga dari swasta di sini, kita berkolaborasi,” lanjutnya.

Baca Juga: Kasus Ilegal Akses Data Base Kependudukan Terungkap, Polda Jabar Amankan Lima Tersangka

Terkait Pedagang Kaki Lima (PKL), Ema Symarna menegaskan dengan alasan apapun sudah tidak boleh ada. Karena Pemkot Bandung sudah menyediakan basement Alun-alun untuk para PKL.

“Jadi saya mohon semua kesadaran rekan-rekan orang yang ada di sektor informal, street vendors, PKL ini bisa menyadari bahwa ini bukan ruang untuk mereka. Mereka sudah diberikan tempat yang mudah-mudahan menurut kami itu representatif,” kata Ema Sumarna.

Baca Juga:  Menko Luhut: Pembangunan Ibukota Baru Ditargetkan Selesai 3 Tahun

“Apa yang menjadi kebutuhan mereka seperti blower, kita sudah pasang. Walaupun mungkin bukan belum secara keseluruhan,” lanjutnya.

Baca Juga: Teja Paku Alam Tak Masuk Daftar Saat Persib Lawan Madura United, Pelatih Tegaskan Ini

Untuk itu Ema Sumarna meminta, setelah revitalisasi, kawasan Alun-alun Kota Bandung harus terus terjaga keindahan dan keasriannya.

Ema Sumarna juga meminta Satpol PP dan unsur Kewilayahan berkolaborasi untuk menempatkan petugas khusus untuk memastikan hal tersebut.

“Pasti (ada petugas) kita tempatkan. Jadi mereka lebih dulu hadir mengantisipasi dan tidak boleh ada masyarakat-masyarakat dengan alasan apapun melakukan aktivitas di luar dari konsep penataan ini,” pungkasnya.***