JABARNEWS | PURWAKARTA – Aliansi Masyarakat Plered Cinta Damai (AMPCD) memberikan peringatan kepada panitia pelaksana tabligh akbar yakni Ponpes Al-falah Plered terkait rencana kedatangan Habib Bahar Bin Smith dalam kegiatan Tabligh Akbar mendatang. Pasalnya, AMPCD menilai isi ceramah Habib bahar selalu memprovokasi.
“Kami menyayangkan kepada Ponpes Alfalah yang akan mengundang Habib Bahar, karena isi ceramah dia itu selalu memprovokasi umat agar membenci sesuatu,” Ujar koordinator AMPCD, H. Dudu Harun alrasyid
Menurutnya, masyarakat Plered adalah masyarakat yang ramah dan cinta damai, menganut Islam yang ramah sesuai ajaran Rosulullah SAW, oleh karena itu jangan ajarkan untuk membenci antar tetangga, masyarakat ataupun soal kekerasan.
“Kami mengajak masyarakat Plered agar tidak terprovokasi oleh ceramah Habib Bahar. Tokoh agama dan tokoh pesantren di Plered sudah sepakat bahwa tidak boleh ada penceramah yang mencaci maki Ulama dan Umaro di ruang publik, karena bisa menimbulkan konflik sesama umat Islam,” tegasnya.
Ia menegaskan, tidak adanya larangan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, kepada siapapun karena mereka juga cinta maulid. Ia meminta kepada pihak pesantren Alfalah agar bertanggung jawab setelah acara Tabligh Akbar tersebut apabila umat Islam di plered saling bergesekan dan bermusuhan.
“Kepada aparat kepolisian agar terus memonitor acara Tabligh akbar di Ponpes Alfalah, karena bagaimanapun akan ada reaksi dari pihak lain yang berbeda haluan dan Idiologi,” katanya.
Jika nantinya pihak kepolisian tidak bisa memberikan masukan kepada pihak Ponpes Al-falah dan Habib Bahar serta memantau kegiatan tersebut, AMPCD akan bergerak dan menindak ceramah yang provokasi.
“AMPCD menghimbau kepada seluruh masyarakat Plered agar lebih tenang, jangan mudah terprovokasi oleh ceramah Habib Bahar tersebut. Sampaikan isi ceramah yang santun, tidak mencaci maki orang lain dan pemerintahan yang sah secara mandataris rakyat,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bertampang dai yang dikenal dengan nama Habib Bahar, menghina Presiden RI Joko Widodo dengan sebutan banci. Dari video yang beredar, Bahar berbicara dengan perkataan kasar dan kotor, dia melantur dengan menyebut Jokowi Haidpenghina presiden, [jar]
Jabarnews | Berita Jawa Barat