“Jangan dirapel semuanya. Kalau penerimanya membutuhkan bulan Juni, ya diberikan bulan itu. Kalau dibutuhkan tiga bulan lagi, ya, tiga bulan lagi,” tandasnya.
Di kesempatan tersebut, Anies juga menekankan pentingnya pendataan yang akurat dalam penyaluran bansos. Ia menilai bahwa bansos harus disalurkan melalui mekanisme birokrasi yang tepat, bukan dibagikan secara sembarangan di pinggir jalan.
“Informasi data itu harus akurat dan mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi, bukan dibagikan di pinggir jalan,“ tandas Anies.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merilis bantuan sosial baru sebesar Rp 11,2 triliun tengah masa pemilihan umum 2024.
Bantuan tersebut berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 200 ribu per bulan dari Januari hingga Maret 2024, yang akan diberikan sekaligus pada bulan Februari 2024 kepada 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Bahkan di beberapa kesempatan kunjungannya, Presiden Jokowi juga membagikan bantuan sembako di pinggir jalan. Termasuk di depan istana negara. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News