JABARNEWS | BANDUNG – Kementerian Komunikasi dan Informatika menjaring 54 hoaks virus corona di media sosial dan platform berkirim pesan pada periode 23 Januari-3 Februari 2020.
Atas dasar itu, Bunda Literasi Jawa Barat (Jabar) Atalia Ridwan Kamil meminta pelajar di Jabar untuk ikut terlibat menangkal informasi bohong atau hoaks, khususnya terkait virus corona yang tengah menjadi perhatian dunia.
“Banyak sekali sekarang ini muncul terkait informasi-informasi yang tidak benar. Seperti penyebaran virus corona,” kata Atalia saat mengunjungi SMK Negeri 1 Pangandaran dalam rangka Siaran Keliling (Sarling) Jabar ke-15 di Kabupaten Pangandaran, Rabu (5/2/2020).
“Untuk virus corona, sampai hari ini, alhamdulillah Indonesia masih aman terkendali. Saya juga minta kepada masyarakat, ketika ada informasi (terkait virus corona), jangan langsung percaya terkait dengan berita hoaks. Kita ikuti saja berita yang secara resmi diberikan oleh pemerintah,” tambahnya.
Untuk memastikan informasi yang beredar benar atau tidak, kata Atalia, pelajar dan masyarakat bisa mengonfirmasi ke Jabar Saber Hoaks, Unit Kerja Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar yang bertugas menyapu bersih berita bohong.
“Kalian bisa tanyakan ke Jabar Saber Hoaks (terkait informasi yang beredar di masyarakat). Kalian bisa cek setiap minggunya apa isu yang berkembang (hoaks). Ini penting agar kalian tidak gampang ribut, agar tidak gampang termakan isu hoaks,” katanya.
Perlu diketahui, pemerintah sudah melakukan beberapa langkah untuk mencegah penyebaran virus corona ke Indonesia, antara lain mengkarantina warga negara Indonesia yang dipulangkan dari Cina di Natuna.
Pemerintah akan menutup penerbangan dari dan menuju Cina mulai Rabu (5/2/2020) pukul 00.00. Selain itu, untuk sementara kebijakan bebas visa dan visa on arrival untuk warga negara Cina yang tinggal di daratan Cina dicabut. (Ara)