JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan kerjasama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk membangun Rumah Sakit Pendidikan (RSP) di Jatinangor, Sumedang. Sebelum menjadi Rumah Sakit Pendidikan, layanan pertama akan menjadi rumah sakit umum.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov Jabar saat ini sedang melakukan pemenuhan fasilitas kesehatan di Jabar. Terutama terpenuhinya kebutuhan rumah sakit dan puskesmas.
Ridwan Kamil menyebut, Jabar masih kekurangan sebanyak 25 rumah sakit. Maka dari itu, Pemprov Jabar melakukan kerja sama dengan beberapa pihak untuk melakukan pemenuhan tersebut, salah satunya dengan Unpad.
Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan ini kata Ridwan Kamil rencananya akan dimulai pada tahun sekarang. “Saya akan sangat bangga kalau dalam 2 tahun bisa beres,” ujar Ridwan Kamil dilansir dari laman Unpad pada Kamis (11/3/2021).
Ridwan Kamil juga mengatakan, Rumah Sakit Pendidikan dibangun dengan mengutamakan kenyamanan pasien dan keluarga pasien. Untuk itu perlu juga disiapkan pembangunan penginapan bagi keluarga pasien.
Selain itu, Ridwan Kamil mengusulkan di rumah sakit ini akan dibangun pusat studi pandemi Covid-19 untuk menjadi sumber ilmu mengenai pandemi tersebut. “Tempat itulah sumber ilmunya,” ujarnya.
Sementara, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mengatakan, pembangunan Rumah Sakit Pendidikan ini merupakan salah satu upaya Unpad dalam membangun Jabar melalui bidang kesehatan. “Kami ingin ikut membangun Jawa Barat lewat bidang kesehatan,” ujar Rina Indiastuti.
Ia mengungkapkan, pembangunan Rumah Sakit Pendidikan ini rencananya akan dilakukan melalui dua tahap. Tahap Pertama pada 2021-2023 untuk beroperasi menjadi Rumah Sakit Umum (RSU). Tahap Kedua 2024-2027 dijadikan Rumah Sakit Pendidikan. “Berarti Rumah Sakit Pendidikan itu adalah setelah tahap 2 selesai,” ujar dia.
Direncanakan, Rumah Sakit Pendidikan akan dibangun di kawasan kampus Unpad Jatinangor, dekat dengan jalan provinsi dan akses tol. Lokasi yang telah disiapkan untuk pembangunan Rumah Sakit ini seluas 41.868 meter persegi.
Rumah Sakit yang akan dibangun merupakan Tipe A dengan kapasitas 900 tempat tidur. Rumah sakit ini direncanakan memiliki 18 layanan spesialistik dan 12 sub spesialistik.
Rumah sakit ini juga akan memiliki layanan unggulan terkait infeksi dan onkologi. Ditekankan Rektor, selain pelayanan pada masyarakat, rumah sakit ini juga berfokus pada kegiatan pendidikan dan penelitian.
Nantinya, Rumah Sakit Pendidikan ini memiliki fungsi menjadi rumah sakit rujukan pelayanan tersier bersama dengan RS Hasan Sadikin, sebagai pusat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di Jawa Barat, serta menjadi pusat penelitian kesehatan di Jawa Barat.
“Kami juga menerapkan Academic Health System. Maka dengan jejaring yang luas di Jawa Barat, Insya Allah benefitnya akan dinikmati oleh jejaring Puskesmas yang ada di wilayah Jawa Barat,” ujar Rektor. (Red)
