Sebelum keluar dari rumah sakit, Luhut mengaku sempat menerima kunjungan John Kerry, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk urusan Iklim.
“Kami berbincang mengenai beberapa hal terkait potensi besar Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim. Ada satu cerita menarik dari pertemuan kami, yaitu ketika saya menceritakan dana Pertamina yang mengendap di Venezuela dan tak kunjung kembali. Nominalnya cukup besar, senilai 300 juta dolar AS,” jelasnya.
Saat itu juga, kata Luhut, John langsung menghubungi Amos Hochstein yang merupakan tangan kanan Presiden Joe Biden untuk membantu persoalan ini.
“Dari telepon yang singkat itulah dana Pertamina yang tertahan selama hampir 5 tahun, akhirnya bisa segera dikembalikan. Bantuan ini sekaligus meyakinkan saya sekali lagi, bahwa hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika terjadi karena keteladanan yang dicontohkan Presiden @jokowi sehingga membuat para pemimpin dunia menghormati sosok beliau,” paparnya.
Sebagai seorang yang sudah banyak makan asam garam kehidupan, Luhut mengaku ingin seluruh rakyat Indonesia khususnya generasi muda meneladani karakter Presiden Jokowi.