Lebih lanjut Kiai Noor mengatakan, “Melalui Gerakan Cinta Disabilitas, kami berharap para penyandang disabilitas dapat mengakses pendidikan yang layak, termasuk pendidikan Al-Qur’an dengan bahasa isyarat dan dapat menjadi bagian dari perubahan besar yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.”
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat lebih dari 22 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Kiai Noor menekankan, pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk menciptakan akses pendidikan yang lebih merata bagi kelompok ini.
“Pendidikan adalah kunci utama pemberdayaan. Melalui beasiswa ini, kami ingin memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk meraih potensi terbaik mereka,” kata Kiai Noor.
Menurutnya, dengan meningkatkan akses mereka ke pendidikan berkualitas, BAZNAS dapat memutus rantai kemiskinan dan ketertinggalan yang kerap dialami kelompok disabilitas.
Selain itu, lanjut Kiai Noor, BAZNAS juga berkomitmen meningkatkan fasilitas pendidikan bagi penyandang disabilitas, termasuk di Yayasan Rumah Qur’an Isyaroh.