Pada Tahun Anggaran 2021 (SYC) dilakukan pekerjaan lanjutan dengan nilai kontrak Rp239,8 miliar untuk menyelesaikan pekerjaan akhir pada bangunan bendungan dan fasilitas umum dengan progres fisik dan keuangan selesai 100 persen.
Saat ini tengah dilakukan pekerjaan lanjutan II berupa timbunan dengan progres hingga 16 Februari 2022 mencapai 80,2 persen. Ditargetkan seluruh pekerjaan konstruksi selesai pada 2022.
Selain itu, Kementerian PUPR juga terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dan dan berupaya keras untuk mempercepat pembebasan lahan, sehingga penyelesaian Bendungan Ciawi selesai sesuai target. Berdasarkan data progres pengadaan lahan sudah mencapai 98,83 persen dengan target penyelesaian Uang Ganti Rugi (UGR) pada April 2022.
Pengadaan lahan bendungan dilakukan dengan skema dana talangan, di mana kontraktor membiayai terlebih dahulu dan nantinya akan dibayarkan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Kontrak pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna.
“Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung. Rampungnya pembangunan Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik,” tandasnya. (Red)