JABARNEWS | CIANJUR – Tingginya intensitas hujan beberapa hari terakhir, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga di sejumlah wilayah rawan bencana untuk waspada.
BPBD juga terus melakukan pemantauan di sebagian besar wilayah Cianjur yang rawan bencana dengan melibatkan relawan desa dan segera melakukan evakuasi warga jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana.
Sekerataris BPBD Cianjur Irfan Sopyan mengatakan telah menyiagakan petugas dan relawan tangguh bencana (Retana) di tingkat kecamatan hingga desa yang diinstruksikan untuk siaga memantau titik rawan bencana.
“Hujan lebat lebih dari tiga jam sudah berpotensi menimbulkan bencana, sejak beberapa hari terakhir hujan turun sejak pagi hingga malam menjelang merata di semua wilayah Cianjur,” ujarnya, Minggu (9/2/2020).
Retana sudah disiagakan di masing-masing wilayah sebagai upaya deteksi dini bencana, sehingga dampak dan korban dapat diminimalisir. Sedangkan petugas BPBD dibagi menjadi beberapa kelompok dan piket bergantian 24 jam.
“Namun hingga saat ini, belum ada laporan kejadian bencana yang terjadi di sejumlah titik rawan bencana longsor, banjir atau pergerakan tanah. Pihaknya akan tetap memnatau dan mengimbau warga tetap waspada,” jelasnya.
Titik rawan yang mendapat perhatian khusus pihaknya, seperti Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Takokak yang beberapa waktu lalu sempat terjadi pergerakan tanah. (Ara)