Budi Gunadi Sadikin Ingin Prevalensi Stunting pada 2023 Turun Jadi 17 persen, Bisakah?

Menkes
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Dok. Biro Setpres).

Dalam menuntaskan stunting melalui intervensi spesifik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempunyai 11 program yang fokus pada dua fase dengan determinan terhadap stunting paling tinggi yakni pada masa ibu hamil dan bayi usia 6-24 bulan.

Budi menjelaskan salah satu program merupakan pemberian pendidikan, edukasi, dan promosi kesehatan berbagai hal terkait stunting.

Baca Juga:  Harapan Yorrys Raweyai kepada Pemerintah untuk Warga Papua

Sementara program lain yang disebutkan di antaranya ketika memasuki fase sebelum bayi lahir atau ketika ibu hamil, pihaknya memberikan intervensi kepada remaja putri yang duduk di kelas 7 dan 10 untuk diberikan Tablet Tambah Darah (TTD) guna mencegah terjadinya anemia sejak muda.

Baca Juga:  Waduh! Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 200 per Hari, Menkes Budi Sebut Pemicu Penyebarannya Akibat Pancaroba

Sambil membagikan TTD, puskesmas diminta dapat rutin mengukur kadar hemoglobin (Hb) dalam darah remaja putri dalam Program Aksi Bergizi, supaya mendapat data konkret terkait remaja yang anemia.

Baca Juga:  Begini Cara Penularan Hepatitis Akut, Menkes: Masyarakat Harus Rajin Cuci Tangan

Kemudian pada ibu hamil, Budi memastikan intervensi yang diberikan berupa pemberian TTD dan pemberian asupan gizi yang cukup, terutama protein hewani.