Dengan adanya pembangunan jalur kereta api ini, angkutan perkeretaapian perkotaan pun berkembang pesat. Jumlah penumpang angkutan massal kereta rel listrik (KRL) saja telah mencapai 1,2 juta penumpang per harinya.
Setelah itu, tonggak kedua adalah dibangunnya kereta api Makassar-Pare-pare yang menjadi kereta pertama di kawasan timur Indonesia. Saat ini KA Makassar-Pare-pare lintas Maros-Garongkong telah beroperasi. KA ini merupakan bagian dari KA TransSulawesi yang akan menghubungkan Makassar dengan Manado.
“Tak hanya angkutan penumpang, tapi angkutan logistiknya pun dikembangkan,” jelasnya.
Selanjutnya, tonggak ketiga adalah dengan dibangunnya transportasi Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta dan Light Rail Transit (LRT) di Palembang dan Jabodetabek. Menhub menilai, kehadiran MRT dan LRT ini menjadi salah satu upaya untuk mengatasi kemacetan di perkotaan.
Berikutnya, tonggak transformasi perkotaan kian meningkat dengan hadirnya kereta api cepat Whoosh Jakarta-Bandung. Teknologi kereta cepat yang dihadirkan di Indonesia ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara.