Lima varian tersebut merupakan rasa unggulan yang telah berpita cukai, sehingga dapat diedarkan. Puspa mengatakan, suvenir ini diberikan hanya untuk jajaran menteri G20, sehingga jumlahnya terbatas.
Namun, selama pertemuan juga disediakan sampel dan arak Bali yang dijual, sehingga para delegasi yang tak mendapat suvenir langsung dapat membeli di lokasi pertemuan.
Untuk KTT G20 ke depannya atau puncaknya ada kemungkinan kembali dijadikan suvenir, sebagaimana diwacanakan oleh pejabat di Kemenparekraf. (Red)