JABARNEWS | BANDUNG – Anggota DPR RI Dedi Mulyadi dalam unggahan foto di akun instagram pribadinya @dedimulyadi71, nampak tengah menunjuk sebuah truk bertuliskan Tobat, di sebuah lokasi penambangan di Cirebon.
Dalam unggahan sebanyak empat foto di instagramnya itu, Dedi Mulyadi tengah berada di tempat penambangan di Gunung Kuda Cirebon yang sempat mengalami longsor.
Dalam foto yang di unggah pertamanya, Dedi Mulyadi nampak tengah menunjukan sebuah gunung yang sudah habis ditambang.
Baca Juga: Satgas Citarum Harum Bersihkan Eceng Gondok Tumbuh Subur di Waduk Jatiluhur
Baca Juga: Teriakan Napoleon di Surat Terbuka Kedua Kalinya, Aku Bukan Koruptor
Kemudian, di slide foto selanjutnya, Dedi Mulyadi pun menujukan sebuah aktifitas hasil penambangan, yang tengah dimuatkan ke sebuah truk.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Wanita Berpotensi Lebih Tinggi Mengalami Kerontokan Rambut Dibandingkan Pria
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Stiker Kaca Mobil Yang Beragam
Lalu, slide ketiga foto itu, Dedi Muluadi mengunggah foto yang sedang menujuk truk yang bertuliskan Tobat, yang tertera juga tulisan PT. AKA AZHARIYAH Grup
Terkarkhir, dalam unggahan fotonya itu, Dedi Muluadi nampak tengah berbincang dilokasi Gunung Kudang dengan dua orang yang seolah orang tersebut memiliki peran penting dilokasi tersebut.
Sementara itu, dalam unggahan foto yang di unggah Dedi Mulyadi itu, ia menambahkan keterangan bahwa ia sempat di minta menjauhi lokasi karena berbaya.
“Gunung Kuda di Cirebon mengalami longsor. Akan tetapi, kemarin sore saya melihatnya langsung dan masih beroperasi. Pengawas lapangan mendekati saya dan meminta untuk menjauh karena berbahaya,” tulis Dedi Mulyadi di Instagram.
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Stiker Kaca Mobil Yang Beragam
“Saya kemudian menjawab, kalau saya berisiko bahaya, maka para pegawai pun sama berisikonya. Nyawa manusia harus terlindungi tanpa kecuali,” tambahnya.
Akhirnya, dalam keternagan Dedi Mulyadi, pengawas lapangan bersedia menghentikan kegiatan.
“Dari celah gunung itu, saya saksikan batu-batu terus berjatuhan,” tulisnya.
Menurut Dedi Mulyadi, para kuli harian selalu menjadi korban dalam setiap musibah dan mereka bekerja tanpa perlindungan asuransi.
“Semoga para pemangku kebijakan dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum terjadi musibah yang lebih besar,” pesannya. ***