Diduga Jembatan Ambruk Di Purwakarta karena Tanah yang Labil

JABARNEWS | PURWAKARTA – Ambruknya jembatan yang berlokasi di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta sedalam kurang lebih 5 meter tersebut lantaran penahan jembatan tersebut tergerus air.

Hal tersebut diungkapkan kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) kabupaten Purwakarta, saat dihubungi melalui telepon selulernya, pada Sabtu (4/4/2020).

Menurutnya, ambruknya jembatan ini diduga karena kontur tanah yang labil setelah hujan deras terus mengguyur wilayah ini dalam beberapa hari terakhir.

“Dugaan sementara (ambruk) karena tanah yang labil. Kita ketahui beberapa hari terakhir Purwakarta diguyur hujan, sehingga air sungai menjadi deras,” ucap pria yang akrab disapa Wibi.

Baca Juga:  Sebanyak 71 Sekolah di Jabar Sudah Tatap Muka, Begini Kata Gugus Tugas

Wibi menambahkan, sebenarnya Pemkab Purwakarta sudah menutup jalan tersebut karena di sekitar lokasi ada perbaikan jalan, jembatan yang ambruk juga termasuk jalan yang akan di perbaiki. Cuma penyebrang jalan nekad menggunakan jalan ini.

“Di sekitar jembatan ini tengah dalam pengerjaan perbaikan jalan,” tambahnya.

Seperti diketahui, akibat ambruknya jembatan tersebut, ada 4 orang penyebrang jalan tertimbun materil longsor jalan. 3 orang yang mengalami luka-luka berhasil di evakuasi dan satu orang wanita meninggal dunia karena sempat tertimbun material longsor.

Baca Juga:  Pasien Covid-19 yang Sembuh Di Indonesia Terus Bertambah

Wanita yang meninggal tersebut diketahui bernama Rohayati (44), warga Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Sementara itu, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, saat mendatangi lokasi jembatan ambruk, Jum’at (3/4/2020), mengucapkan turut berbela sungkawa pada korban ambruknya jembatan penghubung antara Desa Cijunti, Kecamatan Campaka dan Desa Karangmukti, Kecamatan Bungursari itu.

Baca Juga:  Ketua OSIS SMA Bisa Lolos Masuk IPB Tanpa Tes

Ambu Anne sapaan akrab Bupati Purwakarta, mengatakan, pihaknya bakal langsung mengambil langkah cepat dengan meminta bantuan ke pusat Penelitian Jalan dan Jembatan di Provinsi Jawa Barat untuk kembali membangun jembatan yang baru.

“Tentu jembatan ini sudah tak layak untuk dipakai kembali dan harus buat yang baru. Sementara, sekarang kami akan tutup jembatan yang ini,” ujarnya di lokasi. (Gin)