JABARNEWS | BANDUNG – Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat, Thoriqoh Nashrullah Fitriyah meminta setiap pabrik yang beropsi saat PSBB Jabar untuk melakukan tes swab.
“Karena mungkin test swab ini mahal, mungkin setiap pabrik bisa melakukan uji petik untuk sample. Sehingga tidak semuanya di test swab,” ujar Thoriqoh Nashrullah Fitriyah, Kamis (14/05/2020).
Ia mengatakan banyaknya pabrik yang beroprasi saat pandemi ini, memungkinkan mudahnya penyakit tersebut menular secara luas di lingkungan industri. Seharusnya dengan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabar setiap industri bisa tidak beroperasi.
“Salah satunya adalah sebuah pabrik yang berada di wilayah Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Enam pekerja di pabrik tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona,” ujarnya
Ia mengatakan, bahwa dari 6 pekerja tersebut merupakan satu warga Kabupaten Bandung, 5 orang lainnya adalah warga luar wilayah di antaranya Kota Bandung, Sumedang, dan Garut.
Sebelumnya satu pabrik di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, berpotensi menjadi klaster baru penyebaran virus corona (Covid-19. Potensi tersebut bermula ketika pabrik yang berada di kawasan industri Tegalluar itu menggelar rapid test mandiri terhadap para pekerjanya beberapa waktu lalu.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bandung Yudi Abdurrahman mengatakan hasik rapid test tersebut sebanyak 6 (enam) orang pekerja di pabrik manufaktur tersebut dinyatakan positif Covid-19.
“Kebetulan perusahaan tersebut yang berada di wilayah Bojongsoang, terdapat 6 orang yang positif Covid-19 setelah dilakukan rapid test. Mereka saat ini sedang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dan sudah melakukan swab test. Mudah-mudahan hasil swab test menunjukan bahwa mereka negatif Covid-19,” pungkasnya. (Red)