Duh! Puluhan Rumah di Nyalindung Kabupaten Sukabumi Rusak Akibat Pergerakan Tanah

JABARNEWS | SUKABUMI – Pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Nyalindung, Kabupaten Sukabumi mengakibatkan puluhan rumah warga rusak.

Puluhan rumah yang rusak akibat pergerakan tanah tersebut mengalami kerusakan pada bagian bagian dinding, lantai, pondasi dan lainnya.

Tak hanya rumah warga yang rusak, pergerakan tanah ini juga mengakibatkan sebagian warga memilih untuk mengungsi.

Baca Juga: 39 Organisasi Pengelola Zakat Terjun Tangani Korban Erupsi Gunung Semeru

Baca Juga: Uu Ruzhanul UlumSebut Radikalisme dan Ketahanan Keluarga Jadi Tantangan Pemuda Hari Ini

“Dari hasil pendataan sementara jumlah rumah yang rusak sebanyak 30 unit seluruhnya berada di RT 03/05 Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu. Kerusakan rumah akibat dampak dari pergerakan tanah ini mulai dari ringan hingga berat,” kata Kepala Desa Pasir Suren M E Zailani kepada wartawan di Sukabumi, Senin 6 Desember 2021.

Baca Juga:  Siap-siap! Sanksi Berat Menanti ASN Kabupaten Bandung Yang Mudik

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan bencana pergerakan tanah ini semakin meluas dan rumah yang terdampak bertambah banyak, apalagi saat ini kerap turun hujan deras yang menyebabkan tanah menjadi labil.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Umumkan PPKM Level 3 Nataru Batal, Tapi Syarat Perjalanan Tetap Diperketat

Baca Juga: Manggarai Bukan Hanya Labuan Bajo, Desa-desanya Sangat Menarik

Mengantisipasi semakin parah dampak yang dirasakan warga dan mencegah jatuhnya korban luka maupun meninggal, pihaknya bersama petugas dari Kecamatan Palabuhanratu dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi telah melakukan sosialisasi kepada warga khususnya yang terdampak bencana.

Baca Juga:  Wisata Alam di Gunung Ciremai Dibuka Lagi, BTNGC: Capai 22 Ribu Pengunjung

Selain itu, kondisi pergerakan tanah yang semakin parah dan terus meluas pihak desa sudah meminta kepada BPBD untuk mencarikan solusi bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan, karena jika tidak ditanggulangi dengan cepat khawatir jatuh korban.

Lanjut dia, untuk relokasi pun belum bisa dilaksanakan sehingga sebagian warga ada yang memilih mengungsi sendiri ke tempat yang lebih aman, sebab ada kekhawatiran dari mereka rumahnya bisa saja ambruk.

“Belum ada informasi lebih lanjut warga yang terdampak bencana pergerakan tanah ini akan direlokasi ke mana, tetapi kami meminta agar BPBD menyediakan tempat mengungsi sementara yang kapan saja bisa digunakan oleh warga sebagai antisipasi jika dampaknya semakin parah,” tuturnya.

Baca Juga:  Info Penting dari Jasa Marga untuk Pengguna Tol Jakarta-Cikampek

Baca Juga: Bus PO Haryanto Tabrak Truk di Tol Cipali KM 79, Satu Orang Tewas

Baca Juga: Kapolri Paparkan Langkah Jangka Pendek dan Menengah Tangani Erupsi Gunung Semeru

Zailani mengatakan sebenarnya bencana ini sudah lama terjadi, namun tidak sekaligus berdampak.

“Perlahan tanah di Kampung Nyalindung bergeser dan setiap harinya semakin bertambah luas dan berdampak kepada permukiman warga,” tandasnya.***