“Palestina memiliki daya tawar yang tinggi di meja perundingan, berkat konsistensi serangan dari front perlawanan dan solidaritas publik dunia yang tidak pernah surut,” kata Dina, yang merupakan pakar Asia Barat dan Timur Tengah dari Universitas Padjadjaran.
Namun, Dina mengingatkan agar kewaspadaan tetap dijaga, mengingat rekam jejak Israel yang sering melanggar perjanjian gencatan senjata dan mengabaikan hukum internasional.
“Baru saja gencatan senjata diumumkan, Israel kembali mengebom Gaza. Bahkan di Lebanon, setelah menyepakati gencatan senjata dengan Hizbullah pada 27 November 2024, lebih dari 500 kali Israel melanggar perjanjian dengan tetap menyerang desa dan kota di Lebanon selatan,” tegas Dina.
FPN menegaskan pentingnya terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengawasi pelaksanaan gencatan senjata agar tidak menjadi alat manipulasi oleh pihak Israel. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News