Oleh karenanya, menurut Agus Yasin, generasi muda yang mendominasi jumlah pemilih pada DPT dalam Pemilu serentak 2024 ini mempunyai kesempatan besar untuk menghentikan terciptanya pemimpin yang amoral, yang memenangkan kontestasi elektoral melalui praktik kotor politik uang atau serangan fajar.
“Generasi muda yang energik, masih idealis, secara moral masih polos, masih jernih dan taat dalam bertindak, harus mempertahankan idealismenya jika ditawari uang untuk memilih calon tertentu oleh oknum-oknum kontestan ataupun tim suksesnya,” kata Agus Yasin.
Menurutnya, generasi muda harus merawat idealismenya dengan moralitas yang tinggi, agar tidak terkontaminasi oleh politik uang dan mencegah terjadinya praktik Pemilu yang koruptif, yang menghasilkan pemimpin yang amoral.
Jika ada generasi muda yang masih menunggu ‘serangan fajar’ untuk memilih, lanjut Agus Yasin, maka orang itu turut berkontribusi dalam terbentuknya roda pemerintahan yang buruk, pemerintahan yang dipimpin oleh pemimpin yang hanya peduli pada kepentingan pribadi atau golongan tertentu saja, bukan terhadap kepentingan rakyat.
“Generasi muda harus menjadi pemilih cerdas dan rasional, jangan memilih karena diberi uang. Gunakan hak pilihmu, untuk calon yang kamu anggap sebagai calon yang memperjuangkan hak-hak kamu dan kepentingan masyarakat banyak, calon yang memperhatikan masa depan kamu, calon yang menurut kamu akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik,” pesan Agus Yasin kepada generasi muda.
Dikatakan juga, jika ditemukan dugaan praktik-praktik politik uang, masyarakat terutama generasi muda harus berperan aktif untuk melaporkan temuan itu kepada pihak berwajib, seperti Bawaslu atau Kepolisian setempat. Dan pihak berwajib pun harus segera merespon dan melakukan tindakan dengan cepat jika menerima laporan dugaan praktik-praktik kotor yang merusak alam demokrasi di Indonesia.
“Jika ada oknum calon atau tim suksesnya yang mencoba ngasih uang untuk memilih calon tertentu, tolak, rekam dan laporkan saja, atau upload dan viralkan saja di media sosial biar ‘dirujak’ oleh netizen, supaya para oknum itu kapok dan biar para netizen di daerah lain juga berani untuk melaporkan untuk mencegah terjadinya praktik kotor politik uang,” katanya.
Generasi muda, lanjut Agus Yasin, harus paham jika Pemilu yang Jurdil dan Luber serta terbebas dari praktik kotor serangan fajar atau politik uang, diharapkan akan menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang bersih dan amanah.
Generasi muda yang menolak dan ikut memberantas praktik kotor politik uang, maka menurut Agus Yasin generasi muda itu telah ikut berperan aktif untuk mencegah sedini mungkin benih-benih korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Inilah saatnya generasi muda membentuk zaman dengan budaya yang baru, biarkan serangan fajar menjadi praktik masa lalu yang sudah terkubur, hilangkan ‘bau kentut’ itu oleh hembusan idealisme generasi muda. Jadilah pemilih yang cerdas dan rasional, jadilah pemilih yang berintegritas dan berkarakter. Karena siapa tahu, besok lusa kamu-lah yang menjadi pemimpin bangsa yang kita cintai ini,” tutupnya. (Hen)