GNPR Minta Jokowi Mundur, Geng Rizieq CS: Tidak Rendah Hati, Sombong!

Massa Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) 414 lakukan long march dari Masjid Istiqlal menuju kawasan Bundaran Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat. (Foto: Tribunnews).

b. Begitu banyak nyawa yang ditumpahkan karena kelalaian atau perbuatan aparat yang secara langsung di bawah kontrol kepresidenan seperti Kasus Bawaslu, KM 50 dan terakhir kasus Josua dan kasus Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 130 orang.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Sholat Idul Adha 1445 H di Lapangan Simpanglima Semarang, Berkurban Sapi Seberat 1,250 Ton

c. Banyak aktivis dan tokoh agama yang ditangkap dengan alasan yang dicari-cari yang dianggap kritis atau berseberangan dengan penguasa seperti kasus HRS, Hb Bahar, Jumhur Hidayat, Anton Permana, Gus Nur, Bambang Tri. Hukum dijadikan sebagai alat instrumen untuk memenjarakan tokoh yang kritis.

Baca Juga:  Polres Cianjur Tangkap 10 Orang Terkait Kasus Narkoba Jenis Sabu

d. Membiarkan rakyat Indonesia terpecah belah dalam kelompok yg sering disebut cebong vs kadrun bahkan diduga kuat presiden Jokowi menjadi bagian dari keterpecahan tersebut dengan memelihara buzzer dan relawan.

Baca Juga:  Pemkab Purwakarta Rotasi 57 ASN, Sekda: Eselon 2B Belum Dilakukan

“Padahal Jokowi presiden Indonesia bukan presiden buzzer melainkan Presiden Rakyat Indonesia,” tandasnya. (Red)