Heboh Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika, Pengamat: Tidak Perlu Gunakan Hal Irasional

Pawang hujan saat MotoGP Mnadalika 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah. (Foto: Suara.com).

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat Politik Indonesian Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah angkat bicara terkait dihebohkannya publik oleh kehadiran pawang hujan di Sirkuit Mandalika.

Dia mengatakan bahwa seharusnya pemerintah tidak mempertontokan nuansa klinek di ajang internasional sekelas MotoGP.

Baca Juga:  Awal Pekan, Rupiah Perkasa Jadi Rp14.370 Per Dolar AS

“Dalam konteks modern dan skala nasional, kita tidak menafikkan adanya keterlibatan ritual pawang hujan sebagai bagian dari kearifan lokal, tetapi dalam konteks formal dan menghormati sains, pemerintah tidak seharusnya mempertontonkan nuansa klenik itu di ajang global motoGP,” kata Dedi saat dihubungi JabarNews.com, Minggu (20/3/2022) malam.

Baca Juga:  IPO Sebut Dedi Mulyadi Paling Disukai Publik Jika Maju Pilgub Jabar

Dia menejalaskan bahwa pemerintah miliki perangkat yang lebih formal dan terukur, yakni Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang bisa memberikan informasi terkait cuaca.

Baca Juga:  Sandiaga Uno Tegaskan Hujan Reda di Sirkuit Mandalika Bukan Karena Pawang, Tapi Berkat Doa

Tak hanya itu, Dedi juga menyebutkan bahwa sangat tidak perlu menyerahkan urusan cuaca kepada pawang hujan. Menurutnya, terjadinya hujan di ajang MotoGP merupakan hal yang biasa dan tak perlu dihindari.