JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat Politik Indonesian Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah angkat bicara terkait dihebohkannya publik oleh kehadiran pawang hujan di Sirkuit Mandalika.
Dia mengatakan bahwa seharusnya pemerintah tidak mempertontokan nuansa klinek di ajang internasional sekelas MotoGP.
“Dalam konteks modern dan skala nasional, kita tidak menafikkan adanya keterlibatan ritual pawang hujan sebagai bagian dari kearifan lokal, tetapi dalam konteks formal dan menghormati sains, pemerintah tidak seharusnya mempertontonkan nuansa klenik itu di ajang global motoGP,” kata Dedi saat dihubungi JabarNews.com, Minggu (20/3/2022) malam.
Dia menejalaskan bahwa pemerintah miliki perangkat yang lebih formal dan terukur, yakni Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang bisa memberikan informasi terkait cuaca.
Tak hanya itu, Dedi juga menyebutkan bahwa sangat tidak perlu menyerahkan urusan cuaca kepada pawang hujan. Menurutnya, terjadinya hujan di ajang MotoGP merupakan hal yang biasa dan tak perlu dihindari.