“Jika mereka tidak dapat memberikan rekomendasi cuaca pada penyelenggaraan, sekurangnya tidak perlu menggunakan hal irasional. Di banyak helatan motoGP terjadi hujan, bukan masalah, tidak perlu dihindari,” jelasnya.
Terkait biaya yang digunakan untuk membayar pawang hujan, Dedi menyatakan bahwa pemerintah terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus mempertanggungjawabkannya kepada publik.
“BUMN perlu menjelaskan pada publik, apa pertanggungjawaban keuangan yang mereka gunakan untuk jasa pawang itu. Karena seharusnya, kecuali itu mwnggunakan dana pribadi Erick Tohir, maka silahkan saja semaunya diputuskan,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam gelaran MotoGP Pertamina Grand Prix Indonesia di sirkuit Mandalika Lombok NTB, Minggu 20 Maret 2022, Rara Istiati Wulandari menjadi pawang hujan.
Aksinya itu dilakukan dengan memasuki area sirkuit Mandalika untuk ‘menahan’ turunnya hujan.