JABARNEWS | TASIKMALAYA – Seorang pria paruh baya harus tewas setelah diamuk massa di Bantari Desa Sindangjaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 29 November 2021 malam.
Kejadian itu bermula saat korban benama Uci Sanusi (50) sedang mencoba untuk apel ke rumah janda pujaan hatinya yang berinisial S.
Uci yang merupakan warga Desa Panyiaran, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya itu tidak mengetahui rumah S. Kemudian dia bertanya kepada Topa (33), salah satu anggota karang taruna setempat.
Baca Juga: 778 Sekolah di Kota Bandung Siap Laksanakan PTMT Gelombang 3
Baca Juga: Ridwan Kamil Bersama Bupati dan Wali Kota se-Jabar Tanam 10 Juta Pohon di Lahan Kritis
Setelah itu, Topa mengantarkan Uci ke rumah S. Tapi sayang, sesampainya di rumah S, Uci tidak mendapati janda pujaan hatinya itu.
Uci kemudian menuduh warga setempat menyembunyikan S si janda pujaan hatinya. “Topa pun mengantarkan korban ke rumah S. Dan korban mengira warga menyembunyikan S,” kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP. Rimsyahtono kepada awak media di Mako Polres Tasikmalaya, Selasa 30 November 2021.
Baca Juga: Jelang Nataru 2022, Kota Bandung Kejar Target Vaksinasi 100 Persen
Mendapati pujaan hati tidak ada, lanjutnya, korban pun berbuat onar dengan mengamuk dan berteriak-teriak. Selain itu, korban juga mengancam akan membakar rumah S jika tidak menemukannya malam itu juga.
Melihat aksi korban tersebut, Marinun, salah satu anggota Linmas, mencoba untuk menenangkannya.
Akan tetapi bukan malah tenang, korban justru menyerang dengan merusak kendaraan Marimun. Selain itu, korban juga memukul Topa dengan menggunakan balok.
“Korban tidak bisa ditenangkan. Malah berbuat onar dengan menantang warga setempat, dan menyerang warga yang mencoba menenangkannya,” terangnya.
Baca Juga: Ingin Tahu Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PLD Kemendesa 2021, Cek Disini
Baca Juga: Ridwan Kamil Tetapkan Besaran UMK di Jawa Barat, Ini Dasar Peraturan yang Digunakan
Karena korban berbuat onar hingga meresahkan warga yang sedang tidur, saat itu dengan serempak tanpa ada komando, masyarakat langsung menyerang korban.
“Korban mendapatkan pukulan pada bagian kepala hingga meninggal dunia,” pungkasnya.***