Hoaks Pemilu 2024 Mulai Mewabah, Masyarakat Butuh Vaksinasi

Indonesia Fact-Checking Summit
Penandatanganan komitmen bersama Indonesia Fact-Checking Summit (IFCS) 2022. (Foto: Beritajatim).

Selama ini, Mafindo, AJI, dan AMSI berkolaborasi melawan mis/disinformasi. Berkaca dari pemilu sebelumnya, tak cukup melakukan cek fakta terhadap hoaks yang beredar. Cek fakta ibarat pemadam kebakaran mematikan api.

Selain cek fakta  yang biasa disebut debunking, yang perlu dilakukan adalah mencegah hoaks beredar. Caranya adalah dengan memberi ‘vaksin’ kepada masyarakat. ‘Vaksinasi’ hoaks politik itu bertujuan agar masyarakat memiliki kekebalan menghadapi hoaks. Mereka paham ketika mendapatkan informasi dari media sosial maupun sumber lain apakah itu fakta, fitnah, atau hoaks.

Baca Juga:  Puluhan Dosen IPB Tinjau Pengelolaan Ikan Talipia

Mafindo, AJI, dan AMSI melakukan ‘vaksinasi masyarakat’, dengan program prebunking. Menurut First Draft News, prebunking adalah proses membongkar kebohongan, taktik, atau sumber sebelum informasi keliru menyerang. Prebunking bersifat memberdayakan.

Baca Juga:  Heboh Tim Hukum Anies Diusir Gegara Bawa Bukti Palsu Saat Sidang PHPU, Ini Faktanya

Misalnya, membangun kepercayaan dengan memberi tahu cara membedakan informasi palsu atau upaya manipulasi lainnya. Jika dianalogikan dalam kebakaran, debunking diibaratkan memadamkan api, sedangkan prebunking adalah upaya mencegah terjadinya kebakaran.

Baca Juga:  Momen Social Box Siap Bantu Tanggulangi Masalah Sosial, Efek Covid-19

Sederhananya, masyarakat dibekali keterampilan menyaring informasi sehingga mereka tidak mudah percaya hoaks, tidak menyebarkannya, bahkan berinisiatif mengedukasi warga lain soal bahaya hoaks. Jika mendapatkan informasi, warga terbiasa memeriksa fakta, mencerna informasi secara kritis, membandingkan ke sumber informasi yang benar, maupun mendiskusikan dengan pihak yang berkompeten.