Indonesia Punya GHP Tarbanyak di Asia Tenggara, Mampu Produksi hingga 199 Ton Hidrogen per Tahun

GHP
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Indonesia punya sebanyak 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP). Hal ini membuat PLN menjadi perusahaan yang memiliki GHP terbanyak di Asia Tenggara.

Gebrakan PLN melalui inovasi ini mampu memproduksi 199 ton per tahun. Langkah ini juga membuat PLN menjadi pionir terbentuknya rantai pasok kebutuhan hidrogen hijau di masa depan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, sekaligus mendukung target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060.

Baca Juga:  Jadwal Pemadaman Lisrik di Purwakarta, Kamis 24 Maret 2022

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan bahwa hidrogen merupakan bahan bakar masa depan yang sedang banyak dikembangkan di kancah global. Indonesia, memiliki potensi hidrogen yang besar, bahkan bisa menjadi pemasok kebutuhan hidrogen hijau di dunia.

Baca Juga:  Pasokan Listrik EBT Terus Bertambah, PLN Bakal Operasikan PLTA Jatigede 110 MW

“Indonesia punya potensi pengembangan hidrogen hijau yang besar. Bahkan bisa kita pakai sendiri, maupun menjadi potensi ekspor. Leadership yang luar biasa dari PLN untuk bisa mengakselerasi pengembangan hidrogen hijau ini,” kata Yudo saat peresmian GHB di pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta Senin (20/11/2023).

Baca Juga:  Target Net Zero Emission 2060, PLN Kembangkan Pembangkit Hidrogen

Yudo juga mengapresiasi langkah cepat PLN dalam mengembangkan hidrogen hijau di Indonesia. Dalam waktu satu bulan, PLN berhasil menambah 20 unit GHP tersebar di seluruh Indonesia.

“Setelah pertemuan terakhir pada bulan lalu di PLTU Muara Karang, PLN berjanji untuk memperbanyak hydrogen plant ini. PLN telah mengakselerasi langkah ini,” kata Yudo.