“Harga keekonomian listrik adalah Rp11.792 per 1 kg ekuivalen kwh. 1 kg Rp4.530 yang dibayar masyarakat. Per kalori yang digunakan masyarakat yang Rp5.250 akan lebih murah, Rp4.530 per kg per kwh. Ini masyarakat akan lebih hemat sekitar 10-15 persen daripada LPG,” tandasnya.
Ia menambahkan bila program ini terlaksana, PLN menargetkan bisa menggaet 300 ribu pelanggan konversi ke kompor listrik tahun ini. Lalu, jumlah itu ia targetkan bisa bertambah menjadi 5-10 juta pelanggan per tahun dan 15,3 juta pada 2028.
Sementara, simulasi kedua jika masyarakat yang beralih ke kompor listrik lebih banyak atau bisa mencapai 69,4 juta pada 2028, negara hemat lebih besar lagi hingga Rp44 triliun per tahun. (red)