Muncul dua tokoh potensial yang menjadi calon alternatif, As’ad dan Marzuki. Umam melihat adanya potensi As’ad untuk menjadi “kuda hitam” dalam Muktamar NU kali ini.
Hal tersebut ditentukan oleh seberapa intensif dan sistematis strategi pendekatannya. Majunya As’ad juga berpotensi memecah dukungan antara dua kandidat Said dan Yahya.
“Siapa yang tergerus, akan ditentukan oleh siapa pihak yang mampu berkomunikasi lebih baik dengan tim Kiai As’ad,” tutur Umam.
Sementara untuk Marzuki, Umam melihat tokoh tersebut belum memiliki peluang signifikan untuk maju di muktamar saat ini. Hal ini tak terlepas dari kuatnya dukungan PWNU Jawa Timur dalam mendukung Yahya.
Selain itu, ada juga faktor dukungan dari Rais Aam KH Miftakhul Akhyar yang telah terungkap melalui komunikasi secara implisit.