JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto digandang-gandang sebagai salah satu calon yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Namun pencalonan Erlangga dinilai bisa menghambat pekerjaan politik. Terlebih saat ini Partai Golkar masuk ke dalam koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tentunya hal tersebut akan membuat pekerjaan politik untuk promosi bisa lebih jauh.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa Airlangga punya peluang keterusungan. Tetapi untuk menang, dia memprediksi masih cukup pekerjaan tambahan yang berat.
“Jika dihitung dari porsi elektabilitas, antara Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto dan Suharso Monoarfa. Airlangga bukanlah yang tertinggi, sehingga akan menyulitkan kerja-kerja mesin politik untuk mempromosikan lebih jauh,” kata Dedi dalam keterangan yang diterima di Kota Bandung, Sabtu (4/6/2022).
“Sementara ini, koalisi ini perlu menimbang kehadiran tokoh lain yang lebih potensial, meskipun bukan dari kader ketiganya” tambahnya.