Jusuf Kalla mengklaim dirinya yang mengusulkan sistem Pemilu dilakukan dengan proporsional terbuka.
“Dulu kan tertutup ya. Pertama kali yang mengusulkan terbuka saya. Supaya orang mengetahui orang yang dia pilih,” ucapya.
Dengan sistem proporsional terbuka, lanjut Jusuf Kalla, calon anggota legislatif berkampanye sendiri.
“Kalau tertutup, itu cenderung calon tidak perlu berkampanye. Partainya yang berkampanye, jadi segala macam kegiatan dan ongkos oleh partai,” tandasnya. (Red)