Kangen Piknik? Taman Safari Siap Kembali Dibuka

JABARNEWS | BOGOR – Taman Safari Indonesia merencanakan kembali membuka operasional kepada para wisatawan pada awal Juni ini. Pengelola TSI tersebut akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan memberi atau memasang stiker penanda suhu tubuh bagi seluruh pengunjung taman wisata yang telah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk.

Direktur Taman Safari (TSI), Jansen Manansang mengaku siap untuk membuka kembali TSI yang berlokasi di Kawasan Puncak Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat, jika ada kebijakan dari pemerintah mengizinkan pengoperasian tempat wisata.

“Kita menunggu dari pemerintah, kami dengar Pemerintah Bogor Juni ini sudah mulai melonggarkan, tentu kita akan ikuti protokol kesehatan dari pemerintah,” ujarnya di Cisarua, Bogor, Rabu, usai mengenalkan Fitri, bayi orang utan yang lahir saat Idul Fitri 1441 Hijriah.

Baca Juga:  Benarkah Kota Bandung Aman Untuk Wisatawan? Ini Penjelasannya

Jansen mengatakan, selain sarana dan prasarana, pihaknya juga terus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di TSI untuk menuju ke New Normal Pariwisata. Dirinya mengaku belum tahu pasti kapan Pemerintah Kabupaten Bogor akan mencabut penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tapi, ia sudah menyiapkan sejumlah program, ketika TSI dibolehkan menerima pengunjung pada masa pandemiC OVID-19.

“Kita sudah bikin program, begitu (pengunjung) masuk kita cuci kendaraannya, pakai masker, lalu mereka kan satu mobil satu mobil, bisa berkeliling tanpa ada gangguan,” jelasnya.

Baca Juga:  Jimat-Akur Resmi Sebagai Bupati Wabup Subang Terpilih

Jansen mengakui sulitnya memelihara satwa TSI tanpa mendapatkan pemasukan dari tiket pengunjung. Menurutnya, dalam sehari ia perlu menyiapkan dana sekitar Rp50 juta untuk membeli pakan berupa daging sebanyak 700 kilogram dan berbagai macam sayuran.

“Sejak tutupnya TSI pada awal mula penerapan PSBB, pihaknya tetap menjalankan kewajibannya dalam menyelamatkan dan merawat satwa sesuai kaidah kesejahteraan satwa,” ujarnya.

Terbukti, satwa-satwa tersebut tetap berkembang biak meski di tengah pandemi COVID-19. Seperti seekor gajah yang belum genap sebulan melahirkan anak yang diberi nama Covid. Selain Fitri dan Covid, TSI mencatat ada sejumlah satwa yang lahir saat pandemi, yaitu 12 ekor komodo, satu ekor burung kasturi raja, dua ekor zebra, serta dua ekor genu.

Baca Juga:  Ngaku Polisi Asal Polres Purwakarta, Pria ini Rampas Puluhan Handphone dari Korban

“Kami untuk membantu pemerintah, karena kita betul-betul merawat satwa ini bertanggung jawab pada kelestarian alam di Indonesia,” kata Jansen.

Dengan diterapkannya New Normal Pariwisata ini, kata dia, diharapkan dapat menghidupkan kembali sektor pariwisata di Kabupaten Bogor sejak dua bulan lebih hingga berdampak pada para pelaku jasa pariwisata. (Red)