JABAR NEWS | BANDUNG – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian membuka pertemuan The 1st Melanesian Spearhead Group (MSG) Regional Security Strategy (RSS) Working Group Meeting di Hotel Sheraton, Bandung, Jawa Barat.
Acara tersebut merupakan pertemuan lima negara Melanesian yakni Papua New Guinea (PNG), Kepulauan Solomon, Wanuatu, Fiji, termasuk Indonesia. Pertemuan tersebut akan berlangsung selama dua Senin dan Selasa (23-24 Oktober 2017).
Ia mengungkapkan Kota Bandung dipilih menjadi tempag penyelenggaraan pertemuan karena memiliki nilai historis yakni sebagai tempat dilaksanakannya Konferensi Asia-Afrika 1955 lalu. Diharapkan dia, hal itu dapat memicu semangat dalam menghadapi kecepatan pembangunan negara-negara yang lebih maju.
“Kita harapkan spirit dari Asia-Afrika Conference ini, bisa memengaruhi dan memotivasi hubungan antara Indonesia dengan kepolisian-kepolisan negara Melanesian Spearhead Group di Pasifik,” ungkap Tito.
Tito mengatakan, pembahasan yang paling penting dan ditekankan dalam pertemuan tersebut perihal kriminilitas yang terjadi di negara-negara tersebut lantaran makin terbukanya akses internet. Pihaknya menganggap harus ada kerjasama antar kepolisian Indonesia dengan negara-negara Asean dan juga negara Interpol.
“”Banyak sekali problem yang berhubungan dengan kriminal, kejahatan internet kejahatan penyeludupan senjata api, lintas batas, dan kemudian narkotik, teroris, radikalisme, ini mulai berkembang di seluruh region,”kata Tito.
Dikatakan Tito, kerjasama di bidang operasional juga menjadi pembahasan dalam working group tersebut. Pihaknya juga bekerjasama mengenai capacity building dan bertukar pengalaman satu sama lain mengenai apa yang bisa diterapkan di negara masing-masing.
“Apa yang di anggap polisi Indonesia bagus, bisa di ambil pelajarannya. Kita juga mungkin bisa mengambil pelajaran di mana negara-negara Asia Pasifik menangani masalah-masalah lingkungan misalnya, ini juga kita pelajari,” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga menawarkan kerjasama dalam bidang kependidikan kepada negara-negara tersebut. Saat ini, kata dia, ada beberapa negara yang telah mengikuti kursus dan berlatih di Sekolah Staf Pimpinan (Sespim) Polri untuk memaksimalkan fasilitas tersebut.
”Kita juga menawarkan kerjasama dalam bidang pendidikan, misalnya di Jesileg Semarang, kita punya tempat kursus tingkat internasional yang membahas tentang kejahatan seperti terorisme dan lainnya,” pungkas Tito. (Nur)
Jabar News | Berita Jawa Barat.