KCIC juga ingin mengajak para mahasiswa berdiskusi mengenai rencana pengembangan wilayah berorientasi transit (TOD) KCJB di Halim Perdanakusuma, Karawang, Padalarang, dan Gedebage. Topik-topik tersebut diharapkan dapat membawa dampak positif di masa depan.
“Mumpung masih dalam tahap konstruksi. Upaya ini diharapkan akan menjadi proses pembelajaran dan alih teknologi agar di masa datang Indonesia dapat melakukan kemandirian secara teknologi,” tambahnya.
Allan menyebut KCJB merupakan salah satu inovasi baru di bidang perkeretaapian yang mampu meningkatkan mobilitas masyarakat yang tinggal dan berkepentingan di Jakarta dan Bandung.
“Saat ini, kereta paling cepat yang ada di Indonesia beroperasi dengan kecepatan 110 km/jam. Rangkaian KCJB nanti akan bisa mencapai kecepatan 350 km/jam dan jalur Jakarta-Bandung dapat ditempuh hanya 35 menit,” tegas Allan.
Allan berharap jika proyek KCJB dapat melibatkan peran dari civitas akademika ITB untuk kepentingan pengembangan dan masa depan KCJB, diantaranya dengan dukungan riset hingga menyiapkan sumber daya yang unggul.