Beberapa upaya yang dilakukan Kemendag untuk mewujudkan hal tersebut antara lain dengan meningkatkan dan memperluas jaringan distribusi perdagangan antar pulau dan pemanfaatan gerai maritim serta meningkatkan jangkauan dan kualitas data bahan pokok di Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag dengan bantuan stakeholder daerah yang dilaporkan secara realtime.
Kemendag juga memberikan fasilitator edukasi perdagangan melalui Sistem Elektronik dan digitalisasi pasar rakyat dan usaha dagang mikro, kecil dan menengah (UDMKM).
“Selain itu menjelang periode Puasa dan Lebaran, pada awal Maret 2023 Kemendag telah melaksanakan Raker bersama dengan Dinas Perdagangan Provinsi dan Kab/Kota seluruh Indonesia yang salah satu agendanya adalah membahas persiapan rantai pasok barang kebutuhan pokok menjelang Puasa dan Lebaran,” jelasnya.
Pada akhir Februari, Kemendag melakukan impor gula, daging, beras, bawang putih, kedelai hingga DOC broiler untuk daging ayam guna memenuhi kebutuhan bahan pokok selama periode bulan puasa dan Lebaran 2023.
Kementerian BUMN melalui Holding BUMN Pangan atau ID FOOD juga mengimpor gula sebesar 237.575 ton dan 100 ribu ton daging sapi. Sedangkan Bulog pada akhir Februari mendatangkan beras impor dari Thailand sebanyak 13.500 ton, sehingga jika ditotal dengan stok yang tersedia di gudang Bulog saat ini jumlahnya sekitar 20.000 ton. (Red)