Kemendesa PDTT Ikut Andil Meminimalisir Terjadinya Kebakaran Hutan

JABARNEWS | RIAU – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) RI saat ini ikut berbagi peran meminimalisir kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah.

Untuk menjalankan hal tersebut pihak Kemendesa PDTT, melalui Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD) memperkuat peran lembaga, komunitas, dan stakeholder di daerah hingga desa.

Andrey Ikhsan Lubis, selaku Kasubdit Ketahanan Masyarakat Desa (KMD), mewakili Direktur Jenderal PPMD Kemendesa PDTT, Taufik Madjid mengatakan melalui kegiatan lokarkarya, diharapkan dapat memperkuat peran masyarakat, kelembagaan dan komunitas di Provinsi Riau dalam mencegah kebakaran lahan gambut.

“Pola pendekatan yang dilakukan tidak lagi semata-mata pendekatan hukum atau represif, tapi digeser ke pendekatan sosial dan kultur,” kata Andrey saat membuka kegiatan Lokakarya Penguatan Advokasi Hukum Masyarakat Desa dalam Pencegahan Kebakaran Hutan Gambut, di Pekanbaru, Riau, Rabu (28/8/2019).

Baca Juga:  Kabar Baik Buat Guru Honorer, Upahnya Naik Berasal Dari BOS

Diakui Andrey, kebakaran hutan dan gambut sangat merugikan Indonesia. Ini juga mengancam keberadaan lingkungan dan ekosistem di dalamnya. Persoalan ini harus segera ditangani dengan cepat dan tepat. Tak boleh dibiarkan berlarut-larut.

Yang bertanggung jawab bukan hanya daerah atau satu pihak saja. Pemerintah melalui lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Desa, berupaya hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberi solusi.

Baca Juga:  Berikut Syarat dan Jenis Senjata Api yang Bisa Dimiliki Warga Sipil

“Kami dari Kementerian Desa, melakukan pendekatan langsung ke masyarakat, lembaga, dan komunitas. Secara umum, penyebab kebakaran lahan gambut di Riau dipicu aktivitas pembukaan lahan. Petani-petani yang melakukan aktivitas pembukaan lahan, akan disentuh dan diadvokasi melalui peran lembaga secara signifikan,” jelas Andrey.

Kebakaran lahan gambut di Riau, kata dia, sering kali tidak terduga. Tampak di permukaan tidak ada kebakaran, tapi di bagian bawah justru sudah terbakar. Jika ada lahan gambut yang terbakar, nanti diketahui setelah terjadi gumpalan asap naik ke atas. Proses pemadamannya pun terbilang sulit dan butuh waktu.

Baca Juga:  Pasca Longsor, Warga Pondoksalam Purwakarta Masih Trauma

Pihaknya akan mendorong peran dari Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan komunitas-komunitas masyarakat di desa dalam mencegah kebakaran.

“Masyarakat dan petani diberi pengetahuan tentang sifat lahan gambut, sehingga mereka lebih waspada. Selain petani, kami juga berharap kesadaran dari perusahaan-perusahaan koorporasi yang menjadi bagian penyebab kebakaran gambut di Riau,” harap Andrey.

Untuk diketahui, kegiatan lokakarya ini berlangsung pada tanggal 28 hingga 30 Agustus diikuti sekitar 70 lebih peserta. Peserta berasal dari OPD-OPD terkait di Riau, pendamping desa, LKD, perangkat desa, dan sejumlah pihak terkait lainnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat